Desa merupakan kepaduan masyarakat hukum yang mempunyai batas kawasan yang berhak mengelola dan menjalankan kegiatan pemerintahan, mempunyai berkepribadian dan mempunyai hak asal usul. Dan salah satu tugas pemerintah desa adalah melakukan inovasi yang berdampak kepada kenaikan pendapatan.
Ipan Zulfikri Ketua Relawan TIK Kota Tasikmalaya menjelaskan jika sudah banyak literasi digital yang diadakan di kabupaten, biasanya ingin sekali menggerakkan desa-desa yang ada di kabupatennya. Ada wacana bagaimana agar desa-desa masuk internet dan memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan potensi di sana. Setiap desa mempunyai potensi dan keunikan sendiri algoritma di internet bisa mempertemukan dengan pasangannya.
“Langkah-langkah promosi potensi desa yang dapat dilakukan ialah petakan potensi yang sudah ada dan potensi yang bisa dikembangkan. Memetakan ini dirembukkan oleh seluruh warga dan juga perangkat desa. Setelah itu mendorong potensi tersebut menjadi sebuah program prioritas Pemerintah desa,” ungkapnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (06/10/2021).
Masuk dalam dunia digital yaitu membuat portal resmi pemerintah desa dalam bentuk website desa untuk mengenalkan lokasi dan juga potensi hingga tempat wisata yang mungkin bisa dikunjungi oleh masyarakat lainnya. Selain itu membuat akun resmi pemerintahan desa di media sosial agar lebih dikenal oleh generasi muda.
Tuangkan potensi desa tersebut dalam media digital untuk dipromosikan melalui portal resmi dan akun media sosial dalam bentuk video, foto dan juga testimoni dari para pengunjung yang sudah pernah datang bisa juga menampilkan kehidupan para warga desa.
“Jika potensi berbentuk barang jualan, buatlah toko resmi di marketplace agar menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih dikenal,” sambungnya.
Terakhir yaitu kolaborasi dengan semua pihak mulai dari perusahaan untuk memberikan modal atau juga para influencer untuk mempromosikan potensi desa itu.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Andro Hartanto (CEO IOJIN), Erri Ginandjar (GA Radio Oz Bali), Aditianata (dosen universitas Esa Unggul), dan Gabriella Citra sebagai Key Opinion Leader.