Bisnis kita lebih dikenal lagi di masyarakat pilihannya dapat menggunakan media sosial seperti YouTube, Facebook, Tiktok dan banyak sekali sudah kita lihat di Indonesia. Media sosial kini semakin banyak diisi oleh para perusahaan atau toko online.
Instagram yang paling banyak digunakan oleh para pengusaha untuk melakukan promosi. Galih dosen STMIK Jawa Barat mengatakan, alasannyaInstagram itu memiliki lebih dari 500 juta pengguna dan itu akan terus meningkat lebih dari 30% orang-orang yang menggunakan internet.
Sebanyak 70% dari pengguna Instagram mengunjungi sebuah website setelah melihat postingan iklan di Instagram. Ada satu juta pengguna pengiklan secara bulanan di Instagram itu yang paling aktif dan masih banyak sekali alasan mengapa Instagram itu banyak digunakan sebagai media pemasaran.
Ketika kita akan memulai bisnis dengan menggunakan Instagram, Galih memberikan strategi, pertama lebih dahulu berupa saran bisnis atau akun pribadi baru untuk mengawali bisnis di Instagram. Direkomendasikan menggunakan akun pribadi terlebih dahulu.
“Kemudian isi dengan postingan dengan konten-konten menarik memanfaatkan fitur yang ada di dalam Instagram. Mulai dari video singkat atau reels IG, live IG dan juga IG Story,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/10/2021).
Kemudian melakukan kolaborasi tentunya dengan pengguna Instagram yang memiliki jumlah follower lebih banyak daripada kita. Gunakan hashtag yang spesifik dengan market kita, supaya lebih dikenal dan mulai lakukan secara konsisten bisnis dengan menggunakan strategi marketing digital.
Media sosialnya apapun biasanya modelnya, kita dapat menggunakan model organik dan juga berbayar. Beberapa kelebihan untuk organik dan kelebihan atau kekuatannya yang ada pada brand awareness dengan customer service.
“Biasanya akan bertahan lama yang organik sedangkan untuk yang berbayar atau dengan berdasarkan mesin dalam mengoptimasi akun Instagram kita dalam pemasaran. Kelebihannya kita dapat menentukan targetnya itu secara ideal. Seperti gender, usia kemudian jangkauan wilayah dan sebagainya itu kita bisa tentukan untuk model berbayar,” tutupnya.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Ismita Saputri (Founder Kainzen Room), Dicky Renaldi (Kreator Konten), Dian Awaliah (Founder Maleeha Skincare), dan Kila Shafia sebagai Key Opinion Leader.