Anak sudah tidak bisa dilepaskan lagi dari gawai dan internet. Bahkan mungkin beberapa dari anak-anak juga sudah mengenal game online atau juga media sosial. Beberapa dari mereka juga sudah bisa mengakses banyak aplikasi.
Sebagai orang tua dan orang yang lebih dewasa di sekitar anak-anak kita harus peduli untuk mempertimbangkan pemilihan aplikasi apa saja yang cocok untuk mereka.
Praktisi kesehatan, dr. Katherine menyarankan, faktor yang harus dilihat dalam pemilihan aplikasi yaitu dari segi usia, mulai game hingga tayangan di YouTube dan media sosial pun sebenarnya ada batas minimal usia tidak boleh kurang dari 13 tahun. Kalaupun memang anak di bawah 13 tahun sudah memiliki media namun masih dipegang oleh orang tuanya.
“Pertimbangan manfaat dari aplikasi tersebut juga harus dipikirkan, apakah memang ada manfaatnya bagi anak atau hanya sekedar hiburan kalaupun memang hiburan itu bisa dibatasi waktunya,” ujarnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (26/10/2021).
Konten untuk anak pun harus diperhatikan, juga genre. Meskipun film kartun kita juga harus melihat itu diperuntukkan usia berapa. Jangan sampai, ada adegan dewasa ataupun kekerasan. Jangan lupa untuk selalu melihat history dari pencarian website YouTube dan media sosial anak kita lainnya agar kita bisa mengetahui apa saja yang sudah dibuka oleh mereka.
“Fitur chat dalam pemilihan ini juga penting jangan sampai fitur-fitur dalam chat ini tidak sesuai dengan usia mereka. Lalu mereka gunakan untuk sebagai bahan lelucon dengan mereka dan teman-temannya,” sarannya.
Memiliki komunitas online memang baik untuk anak tapi harus pilih komunitas mana saja yang cocok untuk mereka. Keamanan dalam bermedia sosial tidak kalah penting, anak dan remaja harus selalu diedukasi postingan seperti apa yang boleh diunggah.
Apa saja yang tidak boleh disebarluaskan. Khusus remaja juga bisa mulai diperkenalkan mengenai apa saja kejahatan digital yang mengincar anak, sehingga mereka dapat lebih berhati-hati.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Billy Kwanda (Entrepreneur), Aditianata (dosen Universitas Esa Unggul), Reza Haryo (Konsultan Bisnis), dan Ribka sebagai Key Opinion Leader.