Sebuah laporan berjudul digital 2021 menyebutkan sebanyak 94% penduduk berusia antara 16 hingga 64 tahun mengaku menggunakan media sosial terbanyak berupa video YouTube, What’sApp, dan Instagram di tempat ketiga. Sebagai orang tua kita perlu memerhatikan penggunaan internet karena selain manfaat positifnya, ada juga dampak negatifnya.
Dampak positif internet sendiri memiliki keebihan tak terbatas untuk belajar hal apapun sehingga menciptakan anak-anak yang inovatif dan kreatif dan akses untuk informasi tak terbatas. Sementara dampak negatifnya, internet bisa menyebabkan kecanduan terhadap gawai dan game. Anak-anak juga rentan terkena serangan siber, konten pornografi, kekerasan seksual, dan tindakan menyakiti.
Survei terbaru Google selama pandemi sebanyak 51% orang tua mengalami kekhawatiran terhadap keamanan online anak saat penggunaan internet. Hal pertama yang jadi kekhawatiran adalah keamanan informasi anak dan interaksinya di dunia maya seperti keluar kata-kata yang kotor dengan teman sebayanya.
“Penggunaan bahasa yang buruk di media online harus jadi perhatian para pendidik dan orang tua dengan apa yang dikonsumsi anak di ruang maya. Orang tua juga perlu memastikan anak-anaknya bertanggung jawab saat menggunakan internet,” kata Mardiana R.L, Vice Principal Kinderhouse Pre-School saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/11/2021).
Sebab itu orang tua perlu mengajarkan aturan digital pada anak seperti membatasi screen time atau penggunaan gawai, di mana untuk anak usia 0-2 tahun sama sekali terpapar gawai. Usia 2-3 tahun hanya 30 menit per hari, sementara usia 3-5 tahun hanya 1 jam dengan games yang dipilih anak di bawah pengawasan orang tua dan di atas 5 tahun maksimal 2 jam sehari.
Melihat kondisi pandemi yang mengharuskan anak berada di rumah memang sulit bagi orang tua. Akan tetapi masih ada berbagai aktifitas yang bisa dilakukan anak seperti bermain musik, hingga memasak bersama orang tua. Selain itu awasi gawai yang digunakan anak, lewat aplikasi parental control misalnya Kids Places, Kakatu Parental Control, Screen Time Parental Control, hingga Google Family Link. Selanjutnya orang tua juga perlu menelusuri aktivitas anak di dunia maya, menggunakan piranti lunak penyaring.
Selanjutnya informasikan keamanan penggunaan internet dan perilaku dunia maya yang bertanggung jawab. Seperti situs mana saja yang dapat dikunjungi dan mana perlu dihindari, termasuk memberi informasi pribadi tanpa seizin orang tua dan tidak membagi kata sandi dengan siapa pun termasuk sahabat mereka.
“Komunikasi antara orang tua dan anak di era digital ini semakin sulit, karena anak zaman sekarang lebih sibuk dengan gawai mereka dan dunianya,” tutur Mardiana.
Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Andry Hamida, Digital Strategist Hello Monday Morning, Irma Nawangwulan, Kepala Program Studi Business & Management St Ganriel’s Pre University, Chika Amalia, Public Figure Branding & Partnership dan Ayu Imada, seorang Blogger.