Saat ini, segala aktivitas dilakukan dengan memanfaaatkan aplikasi-aplikasi pada perangkat digital yang kita miliki. Tanpa disadari kebiasaan ini melekat dan telah menjadi budaya di masyarakat.
Dalam budaya ekonomi digital, kita merasakan aktivitas proses pembelian, penjualan, mentransfer produk, jasa atau informasi melalui jaringan komputer atau internet. Salah satu platform yang menjalankan aktivitas ekonomi digital ialah e-commerce.
Dita Rizki Amalia, Dosen STIMIK IKMI Cirebon memaparkan jenis-jenis e-commerce yang terdiri dari B2B (business to business), B2C (business to consumer), consumer to consumer, consumer to business, business to administration, consumer to administration, hingga online ke offline.
“Sebagai pebisnis dan konsumen pastinya kita memiliki peran yang berbeda-beda di lingkup ekonomi digital,” ujar Dita dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021).
Dari sisi pebisnis, kita bisa memaksimalkan penggunaan e-commerce. Caranya dengan memposisikan diri sebagai pelanggan, aktif menggunakan email dan media sosial, learning by doing dalam menjalankan bisnis, melakukan riset melalui pendekatan bisnis. Dalam riset, nantinya kita mampu untuk membuat promosi lewat AIDA model. Kemudian, memetakan perjalanan atau perilaku pelanggan dan jual produk atau jasa dengan cara yang unik. Manfaatkan juga iklan video di media sosial. Jangan lupa juga untuk senantiasa melakukan evaluasi pada bisnis agar lebih maju.
“Untuk iklan di media sosial, umumnya lebih ke pada produk-produk yang nominalnya besar dan lebih disarankan,” jelasnya.
Sementara itu, cara memaksimalkan e-commerce sebagai pembeli dengan mengutamakan membeli produk lokal atau UMKM. Menggunakan promo atau diskon saat membeli produk di e-commerce. Kita juga bisa memaksimalkan e-commerce dengan memberikan review untuk membantuk UMKM meningkatkan kepercayaan pembeli lain.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Kis Uriel (Storytelling & Self Development Coach), Frendy Winardi (Founder Royale Rejuvia Aesthetic Clinic), Andi Astrid Kaulika (Account Manager – Entrepreneur), dan Inayah Chairunnisa sebagai Key Opinion Leader.