Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung perusahaan industri petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical (PT CAP) dalam pembangunan proyek kompleks petrokimia yang kedua dengan nilai investasi mencapai 5 miliar dolar AS.
“Kemenperin mendukung pembangunan kompleks kedua petrokimia PT CAP. Perusahaan tersebut selama ini memproduksi bahan baku plastik yang dapat diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk hilir oleh sektor industri lainnya, seperti produk kemasan, pipa, otomotif, hingga elektronik,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin.
Khayam menyampaikan hal itu saat mendampingi kunjungan kerja spesifik Ketua Komisi VII DPR-RI dan jajarannya ke pabrik PT CAP di Cilegon, Banten.
Pembangunan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri atau CAP2 merupakan upaya dalam memenuhi permintaan produk petrokimia dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
Kompleks ini nantinya akan terintegrasi sepenuhnya dengan pabrik sebelumnya yang telah ada di Cilegon dan akan terdiri dari Naphtha Cracker, Butadiene, High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), Aromatic (Benzene, Toluene dan Mixed Xylenes), serta Low Density Polyethylene (LDPE) yang juga akan menjadi pabrik LDPE pertama di Indonesia.
“Melalui anak perusahaan PT CAP, yaitu PT Chandra Asri Perkasa, pembangunan kompleks CAP2 nantinya akan menambah kapasitas total produksi dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun,” jelas Khayam.