PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) mencatat pertumbuhan dana kelolaan (AUM) reksa dana sebesar 13% menjadi Rp30,56 triliun sepanjang tahun 2023. Plt. Direktur Utama BRI-MI, Ira Irmalia Sjam, menyatakan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kepercayaan stakeholders dan inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Ira Irmalia Sjam menyoroti kontribusi besar produk unggulan BRI-MI, yaitu Balanced Regular Income Fund (BRIF), dalam pertumbuhan AUM di 2023. Produk ini, diluncurkan pada 1 Juli 2019, berhasil mencapai AUM Rp2,3 triliun di akhir Desember 2023, tumbuh 2.124% dibandingkan dengan AUM Desember 2022.
“Sinergi dengan Bank BRI menjadi kunci penting dalam meningkatkan AUM reksa dana kami, terutama melalui produk BRIF. Hal ini terlihat dari pencapaian AUM di akhir Desember 2023 sebesar Rp2,3 Triliun, atau tumbuh signifikan sebesar 2.124% dibandingkan dengan AUM Desember 2022 yaitu Rp106,2 miliar,” kata Ira.
BRIF, dengan strategi memaksimalkan komposisi investasi pada instrumen obligasi, menawarkan fitur unik berupa pemberian dividen setiap bulan. Ira menekankan bahwa BRIF sangat cocok sebagai instrumen diversifikasi investasi, terutama dengan potensi penurunan suku bunga di tahun 2024.
PT BRI Manajemen Investasi, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Danareksa Investment Management, merupakan pelopor industri reksa dana di Indonesia sejak 1992. Pada tahun 2022, BRI-MI resmi menjadi anak perusahaan Bank BRI. Prediksi menunjukkan bahwa nilai dana kelolaan industri reksa dana secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai Rp530,19 triliun hingga akhir 2024, naik 5% dari capaian AUM sepanjang 2023 sebesar Rp504,9 triliun.