PT Bukalapak Tbk (BUKA) merespons permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas transaksi sahamnya. Dalam sebulan terakhir, saham BUKA telah melonjak 22,69%, sementara pada perdagangan Rabu (19/2) pukul 10.20 WIB, saham ini kembali menguat 0,69% ke level Rp145.
Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Cut Fika Lutfi, menegaskan bahwa tidak ada informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham atau keputusan investasi pemodal. “Tidak ada informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” ujarnya dalam keterbukaan informasi.
Lebih lanjut, Cut Fika menyatakan bahwa perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas pemegang saham tertentu yang perlu dilaporkan. Hingga saat ini, Bukalapak juga belum memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk langkah yang berpotensi berdampak pada pencatatan saham di Bursa.
Namun, ia menjelaskan bahwa Bukalapak memiliki Management and Employee Stock Option Program (MESOP), yang terdiri dari MESOP I dan MESOP II. Program ini dilaksanakan setiap 30 hari bursa sejak 1 April dan 1 Oktober setiap tahunnya hingga periode akhir yang telah ditentukan. “Selama periode pelaksanaan MESOP, dimungkinkan terjadi penambahan saham Perseroan yang tercatat di Bursa sesuai dengan jumlah saham yang dieksekusi oleh karyawan dan manajemen,” jelasnya.
Selain itu, Cut Fika menegaskan bahwa hingga saat ini perseroan belum menerima informasi lebih lanjut mengenai rencana pemegang saham utama terkait transaksi yang berhubungan dengan kepemilikan saham di Bukalapak.