PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola jaringan restoran KFC di Indonesia, melepas 15% saham di anak usahanya PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kepada PT Shankara Fortuna Nusantara. Penjualan sebanyak 41.877 lembar saham Seri A tersebut menghasilkan dana sebesar Rp54,44 miliar bagi FAST.
Transaksi ini resmi berlaku sejak 30 Juni 2025, setelah melalui keputusan pemegang saham di luar RUPS tertanggal 26 Juni 2025, yang disahkan melalui akta notaris. Kementerian Hukum dan HAM telah menerima pemberitahuan perubahan data perseroan tersebut sebagai bagian dari penyelesaian administrasi.
Sekretaris Perusahaan FAST, J. Dalimin Juwono, menjelaskan bahwa penjualan saham ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk mendukung ekspansi usaha. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat pendanaan JAI dalam memperluas kapasitas operasional, jaringan bisnis, dan proyek-proyek strategis lainnya.
Dengan struktur kepemilikan baru, FAST berharap fleksibilitas dan efisiensi operasional JAI dapat lebih meningkat, namun tetap sejalan dengan arah strategis FAST sebagai induk usaha. Tujuan akhir dari langkah ini adalah menciptakan sinergi bisnis yang lebih kuat dalam rantai pasok dan distribusi.
Meski melepas sebagian kepemilikannya, FAST tetap menjadi pemegang saham mayoritas di JAI dengan porsi 55%. Dengan demikian, FAST tetap memiliki kendali terhadap strategi dan operasional anak usaha tersebut.
Menurut Dalimin, posisi sebagai pemegang saham pengendali memungkinkan FAST untuk terus memperoleh keuntungan dari efisiensi harga pasokan ayam dan produk olahannya dari JAI, sehingga bisa meningkatkan margin keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Transaksi ini juga mencerminkan langkah FAST dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan bisnis di tengah berbagai tantangan industri makanan cepat saji, termasuk fluktuasi harga bahan baku dan tekanan daya beli masyarakat.
Langkah korporasi ini dinilai sejalan dengan upaya penguatan sektor hulu FAST, khususnya integrasi rantai pasok ayam dari produksi hingga distribusi, yang menjadi faktor kunci dalam menjaga daya saing KFC di pasar domestik.