Salah satu saham milik konglomerat terkaya kedua di Indonesia, Prajogo Pangestu, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), akan melaksanakan pemecahan harga saham atau stock split dalam waktu dekat. Langkah ini membuat harga saham menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel.
Stock split CUAN dilakukan dengan rasio 1:10 dan akan berlaku efektif mulai 10 Juli 2025. Hal ini berarti setiap satu saham lama akan menjadi sepuluh saham baru, sehingga harga per saham akan menyesuaikan turun sesuai proporsinya. Langkah ini sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham.
Prajogo Pangestu saat ini memiliki kekayaan sekitar US$25,7 miliar dan menempati posisi kedua orang terkaya di Indonesia setelah Low Tuck Kwong. Ia dikenal sebagai pemilik berbagai bisnis di sektor energi dan petrokimia, salah satunya melalui CUAN yang akan melaksanakan stock split ini.
Pada penutupan perdagangan Rabu (2/6), harga saham CUAN berada di level Rp12.050, turun 5,86% dibandingkan hari sebelumnya. Jika mengacu pada harga ini, maka setelah stock split, saham CUAN akan berada di kisaran Rp1.205 per saham.
Direktur Petrindo Jaya Kreasi, Kartika Hendrawan menyebut tujuan pemecahan saham ini adalah untuk memperluas basis investor. Ia berharap harga saham yang lebih murah akan meningkatkan minat investor dan memperkuat fondasi perusahaan untuk ekspansi lebih lanjut.
Selain membuat harga saham lebih terjangkau, stock split juga akan menambah jumlah saham yang beredar sehingga likuiditas perdagangan meningkat. Hal ini diharapkan menjadikan saham CUAN lebih aktif diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia.
Meski demikian, praktisi pasar modal dan Founder WH-Project, William Hartanto, mengingatkan bahwa harga saham CUAN telah naik signifikan dan kemungkinan sudah tidak mencerminkan nilai fundamentalnya. Ia menyebut saham ini bisa saja overvalue.
Namun, menurut William, tren harga saham tidak selalu mencerminkan kondisi bisnis secara langsung. Ia menilai CUAN masih berada dalam tren naik, dan investor perlu mencermati momentum serta potensi pergerakan harga menjelang pelaksanaan stock split.