Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya mendukung rakyat Palestina dengan mengirimkan 800 ton bantuan logistik bagi warga Gaza. Bantuan kemanusiaan ini diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan dua pesawat C-130J Super Hercules TNI AU. Pelepasan misi dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia aktif menyalurkan bantuan melalui Yordania.
Jenderal Agus menjelaskan, bantuan dibawa Satgas Garuda Merah Putih II yang terdiri dari 66 personel gabungan TNI, kementerian/lembaga, dan media. Logistik dikirim dengan metode airdrop, sebagian besar berupa makanan, obat-obatan, dan selimut. “Ada sekitar 800 ton bantuan yang disalurkan sebagai wujud nyata solidaritas Indonesia bagi rakyat Gaza,” ujarnya.
Sekjen Kementerian Pertahanan Letjen Tri Budi Utomo menambahkan, misi ini bertepatan dengan momentum 80 Tahun Kemerdekaan RI sehingga memiliki makna strategis. Menurutnya, Royal Jordanian Air Force telah memetakan 10 titik airdrop yang dinilai aman. “Penyaluran melalui airdrop adalah opsi paling aman mengingat situasi konflik yang masih berlangsung,” jelasnya.
Ketua Baznas Noor Achmad menyebut dari total bantuan, 350 ton sudah tersedia di Mesir, sisanya berada di Yordania. Bantuan akan diangkut melalui beberapa sortie Hercules yang masing-masing mampu membawa sekitar 20 ton. “Teman-teman kita di Gaza sangat membutuhkan bantuan ini. Harapan kita, Israel tidak menyerang secara membabi buta,” katanya.
Indonesia pun memperluas dukungan melalui kerja sama pertanian. Menteri Pertanian Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia, menandatangani MoU dengan Kementerian Pertanian RI di tengah sulitnya kondisi pertanian Palestina akibat konflik. “Kami menaruh harapan besar pada perjanjian ini untuk memperkuat ketahanan pangan,” ucapnya.
Kerja sama tersebut mencakup pelatihan, pertukaran keahlian, peningkatan perdagangan, investasi, hingga bantuan pangan. Kedua negara juga sepakat membentuk Komite Teknis Pertanian Bersama guna memastikan implementasi program berjalan berkelanjutan.
Salah satu inisiatif konkret ialah alokasi lahan 10.000–15.000 hektare di Sumatera Selatan untuk mendirikan Palestine–Indonesia Solidarity Investment Zone di sektor pertanian. Proyek ini akan difokuskan pada produksi pangan, pembangunan pedesaan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dengan bantuan kemanusiaan dan penguatan kerja sama strategis di bidang pertanian, Indonesia kembali menunjukkan konsistensinya sebagai negara yang berpihak pada kemanusiaan dan keadilan global. Dukungan ini diharapkan meringankan penderitaan warga Gaza sekaligus membuka jalan bagi ketahanan pangan Palestina di masa depan.