Hama penggerek batang padi kuning menjadi ancaman serius bagi petani Indonesia karena mampu menurunkan hasil panen hingga jutaan rupiah per hektar. Menjawab tantangan ini, PT Syngenta Indonesia memperkenalkan Incipio® 200 SC dengan teknologi PLINAZOLIN®, insektisida modern untuk menjaga produktivitas tanaman padi.
Produk ini resmi diluncurkan pada 2024 setelah melalui riset panjang, termasuk lebih dari 10.000 uji lapangan dan 100 uji laboratorium, untuk menemukan formulasi paling efektif. Kehadiran Incipio menjadi wujud komitmen Syngenta dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui solusi perlindungan tanaman.
“Incipio bukan sekadar insektisida, melainkan dukungan teknologi untuk menjadikan petani Indonesia semakin maju,” ujar Suhendro, Marketing Head Syngenta Indonesia, dalam talkshow bersama komunitas petani GenAgri.
Incipio® 200 SC menawarkan tiga keunggulan utama. Pertama, kendali superior terhadap hama penggerek batang padi, bahkan pada tingkat serangan tinggi. Kedua, perlindungan lebih lama, efektif hingga 14–21 hari sehingga mengurangi frekuensi penyemprotan. Ketiga, mendukung pertumbuhan anakan sehat sehingga produktivitas panen meningkat.
Teknologi PLINAZOLIN® bekerja dengan cara unik. Bahan aktifnya menyerang sistem saraf hama melalui mekanisme alosterik reseptor GABA, membuat larva lumpuh, berhenti makan, lalu mati. Formulasi berbentuk kristal juga membuat insektisida melekat kuat pada daun, tahan hujan, dan stabil di bawah sinar UV.
Hasil uji menunjukkan, penggunaan Incipio® 200 SC memberi tambahan 5–8 anakan per rumpun dibandingkan produk pembanding. Tanpa teknologi ini, potensi kehilangan hasil bisa mencapai 1,7 ton per hektar atau sekitar Rp7,6 juta.
Keunggulan tersebut menjadikan Incipio sebagai solusi strategis bagi petani dalam mengurangi risiko kerugian sekaligus meningkatkan efisiensi biaya. Inovasi ini juga sejalan dengan kebutuhan sektor pertanian menghadapi tantangan iklim dan hama yang semakin kompleks.
Dengan teknologi mutakhir dan hasil yang terukur, Syngenta Indonesia menegaskan komitmennya mendukung transformasi petani menuju praktik pertanian yang lebih maju, produktif, dan berkelanjutan.