Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (9/9) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG turun 138,24 poin atau 1,78% ke level 7.628,61, sementara indeks LQ45 melemah 13,66 poin atau 1,74% ke posisi 769,93.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut pelaku pasar menunggu kejelasan arah kebijakan fiskal Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. “Pasar menanti konsistensi kebijakan fiskal serta sinergi komunikasi dengan otoritas moneter untuk menjaga kepercayaan,” tulis riset tersebut.
Penunjukan Purbaya menggantikan Sri Mulyani Indrawati melalui reshuffle Kabinet Merah Putih menjadi perhatian utama pasar. Investor berharap Menkeu baru mampu menjaga disiplin fiskal, melanjutkan reformasi struktural, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dari sisi global, pelaku pasar menyoroti kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan The Fed pekan depan. Data ketenagakerjaan AS yang melemah mendorong optimisme langkah dovish bank sentral AS guna menopang pertumbuhan ekonominya.
Sejak pembukaan, IHSG bergerak di zona merah hingga penutupan. Hanya dua sektor yang mampu menguat, yakni transportasi & logistik naik 0,50% dan barang konsumen non primer yang menguat 0,49%.
Sebaliknya, sembilan sektor lain melemah. Sektor keuangan mencatat penurunan terdalam 1,79%, disusul infrastruktur 1,76% dan properti 1,20%. Saham yang menguat signifikan antara lain DOSS, KDTN, LION, NRCA, dan UANG. Sementara yang terkoreksi tajam adalah WOWS, MSKY, DEPO, WIIM, dan COCO.
Aktivitas perdagangan saham cukup ramai dengan 2.368.949 kali transaksi. Total saham yang diperdagangkan mencapai 39,66 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp24,85 triliun.
Secara keseluruhan, terdapat 222 saham yang menguat, 465 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Kondisi ini menegaskan sikap wait and see pelaku pasar di tengah ketidakpastian arah kebijakan fiskal dan dinamika global.