Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia atau Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) menilai pertumbuhan industri pusat data atau data center di Indonesia sejak tahun 2014 sampai sekarang hampir 30 persen.
“Pertumbuhan sejak 2014 hingga sekarang hampir 30 persen, saat ini terdapat pusat data dengan 50,3 MW power capacity yang sudah ada dan diperkirakan tahun depan meningkat menjadi 70 MW,” ujar President IDPRO Hendra Suryakusuma di Jakarta, Rabu.
Hendra mengatakan bahwa kalau melihat dari sisi pertumbuhan ekonomi memang ada korelasi positifnya dengan pembangunan pusat data di Indonesia.
Peluang investasi pusat data di Indonesia tumbuh dengan sangat baik, di mana pada tahun ini pun sudah terdapat tiga pemain pusat data baru yang sudah mengumumkan mereka akan masuk.
Sedangkan untuk nilai investasi bisnis penyedia pusat data di Indonesia, menurut Hendra, sejak tahun 2011 hingga tahun 2018 telah mencapai 600 juta dolar AS.
“Tahun ini kemungkinan naik sekitar 30 persen, dan pada tahun 2020 akan masuk tiga penyedia pusat data baru dan penyedia layanan komputasi awan atau cloud besar yang akan masuk ke Indonesia,” katanya.