Destructive Fishing Watch (DFW) menginginkan pemerintah untuk lebih mengoptimalkan sistem logistik dalam rangka melakukan stabilitasi harga komoditas harga ikan agar tidak anjlok atau melonjak setiap tahunnya.
Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan, di Jakarta, Minggu, sejauh ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak memiliki mitigasi yang cukup untuk menjaga stabilisasi harga karena sistim logistik ikan belum berjalan optimal.
Menurut Abdi Suhufan, sistim logistik ikan yang ada saat ini belum terlaksana dengan baik dan menjadi buffer dalam menjaga ketersediaan stok dan stabilidasi harga ikan yang berdampak pada tingkat kesejahteraan nelayan.
“Ada rantai yang putus dari sistim tata niaga ikan sehingga pada musim ikan harga jatuh dan pada musim paceklik harga tinggi,” kata Abdi.
Kondisi itu, ujar dia, disebabkan karena sistim logistik termasuk sistim perdagangan ikan masih konvensional.
KKP, lanjutnya, mesti memberi penugasan kepada Perum Perindo dan Perinus untuk menjajaki pelaksanaan sistim resi gudang untuk komoditas ikan.
Ia juga mengingatkan bahwa penerapan sistem resi gudang sudah berjalan pada sejumlah komoditas seperti rumput laut dan garam.