Korea Selatan akan ikut terlibat dalam proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) sepanjang sekitar 3,5 km yang menghubungkan seruas jalan di kawasan Kuta dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Proyek pembangunan LRT dengan nilai investasi sekitar 400 juta dolar AS (sekitar Rp5 triliun) itu merupakan proyek PT Angkasa Pura I yang dibangun atas kerja sama dengan PT Nindya Karya (Persero), Korea Overseas Infrastructure & Urban Development Corporation (KIND) dan Korea Rail Network Authority (KRNA).
Realisasi proyek tersebut dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Nindya Karya dengan KIND dan KRNA yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Selasa.
Penandatanganan dilakukan oleh Plt Direktur Utama Nindya Karya Haedar A. Karim, Executive Director KIND Lim Han Gyu, Executive Director KRNA Son Byeong Doo serta disaksikan Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman.
“Investasi proyeknya kurang lebih Rp5 triliun, tapi ini masih (hitungan) pra-FS (feasibility study/studi kelayakan). Proyek ini murni B to B, jadi tidak ada loan (pinjaman). Artinya, kita pasang duit semua,” kata Haedar.