Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan (APPBI) Bekasi, Jawa Barat, memperkirakan penurunan transaksi di mal hingga 10 persen selama Ramadhan tahun ini akibat konsumen beralih belanja secara daring (online) atau e-commerce.
“Pertumbuhan trafik belanja di mal pada Ramadhan tahun ini akan lebih rendah karena faktor online. Pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhannya bisa 20 hingga 25 persen. Tapi tahun ini hanya meningkat 10 hingga 15 persen,” kata Ketua APPBI Bekasi Jaelani di Bekasi, Senin.
Dari total 17 mal yang kini beroperasi di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, kata Jaelani, seluruhnya telah terpengaruh persaingan usaha dengan bisnis e-commerce.
Sektor usaha yang paling terpengaruh adalah produk fesyen karena kecenderungan konsumen lebih nyaman belanja dari rumah melalui gawai.
Jaelani mengatakan kalangan penyewa tengah menyiasati persaingan melalui perang diskon yang digelar selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
“Saat ini ada tenant yang menggelar promosi buy one get one, potongan harga hingga 70 persen dan sebagainya. Ada pula tenant yang bersinergi dengan online, sebab tidak semua perusahaan e-commerce saat ini memiliki gudang,” katanya.
APPBI memprediksi pengusaha mal masih memiliki harapan untuk mendongkrak pertumbuhan transaksi pada pekan kedua dan ketiga Ramadhan atau bertepatan dengan pendistribusian tunjangan hari raya (THR) pekerja.
EKT/ANT