Arief Yahya menyebutkan capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari-April 2019 masih di bawah angka psikologis. Demi mencapai target yang sudah ditetapkan, Solusinya Kemenpar akan optimalkan empat strategi.
Badan Pusat Statistik mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang Januari-April 2019 berjumlah hanya 5,12 juta orang. Menanggapi hasil tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya bakal mengoptimalkan empat strategi untuk mencapai target 18 juta wisman hingga akhir tahun ini.
Keempat strategi itu adalah maksimalkan tujuan wisata di wilayah perbatasan (border tourism), paket wisata dengan harga bersaing (hot deals), pusat pariwisata (tourism hub), dan terminal bandara berbiaya rendah (low cost carrier terminal/LCCT).
“Kami akan terapkan empat strategi utama ini untuk meningkatkan kunjungan wisman tahun ini,” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima infobisnis, Selasa (11/6).
“Kemenpar bersama industri pariwisata telah menyiapkan 9 strategi, namun kita akan terapkan empat strategi utama tersebut untuk meningkatkan kunjungan wisman pada tahun ini,” kata Arief Yahya.
Untuk strategi border tourism, akan mengandalkan kekuatan proximity (kedekatan jarak maupun emosional) dan strategi ini banyak dilakukan negara-negara di Eropa maupun Asia Tenggara seperti Malaysia.
“Kita fokus pada border tourism untuk menarik wisman dari Singapura dan Malaysia,” kata Arief Yahya.
Sementara itu untuk program hot deals atau memberikan diskon besar-besaran untuk menjaring kunjungan wisman di saat low seasons pada tahun ini, menurut Arief Yahya, target intern Kemenpar diharapkan akan menghasilkan 2 juta hingga 2,5 juta wisman.
Pada tahun lalu hot deals mampu menjual 700.000 pax terbesar dari Kepri mencapai 20 persen.
Untuk program tourism hub dilakukan melalui Singapura dan Kuala Lumpur (Malaysia). “Program ini sebagai solusi terhadap direct flight yang sulit dilakukan dan membutuhkan waktu relatif lama,” kata Arief Yahya.
Ia memberikan contoh untuk menarik kunjungan wisman dari pasar India yang tahun lalu memberikan kontribusi sekitar 600 ribu wisman, dengan direct flight dari Mumbai, India, ke Bali hanya melayani 3 kali perminggu.
Sedangkan penerbangan dari India ke Singapura sebanyak 70 kali perminggu atau 10 kali perhari begitu juga di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Ada jutaan turis India dan Tiongkok yang singgah di Singapura maupun Kuala Lumpur. Melalui travel agent di sana kita mempengaruhi mereka untuk melanjutkan liburan ke Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.
Sementara itu program yang menentukan dalam mencapai target wisman tahun ini adalah low cost carrier terminal (LCCT).
“Untuk mendorong kunjungan wisman LCC kita harus memiliki terminal LCC dan program mulai terwujud. Per 1 Mei 2019 yang lalu, Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta resmi menjadi LCCT kita harapkan akan terjadi lonjakan 1 juta wisman,” kata Arief Yahya.