Perusahaan rintisan (startup) digital mengalami perkembangan pesat. Perkembangan yang paling signifikan terlihat dari beberapa bidang seperti on-demand services, fintech, hingga e-commerce. Semula, Jumlah startup tercatat sebanyak 52 perusahan di awal tahun 2015 menjadi 2.070 startup di awal tahun 2019. Ragam inovasi produk pun mereka tawarkan, mulai dari sekerang pinjaman biasa hingga pinjaman khusus untuk komunitas atau keperluan tertentu.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pada 2020 mendatang perkembangan ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan menembus angka US$130 miliar atau setara Rp1.831 triliun. Pertumbuhan ekonomi akan muncul, jika sektor UMKM dapat menggerakkan sektor riil ekonomi melalui bantuan startup teknologi/digital.
Per Februari 2019, jumlah startup hingga kini tercatat mencapai 2.070 startup (catatan startupranking.com). Kondisi startup di Indonesia bersaing secara kompetitif hingga menjadikan 4 startup dengan status unicorn, seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. Wakil Presiden terpilih Maaruf Amin menargetkan pertumbuhan startup mencapai 3.500 pada 2024. Hal ini dinilai Menteri Rudiantara dan para stakeholder bukanlah hal yang tidak mungkin.
Inovasi adalah satu kata kunci untuk bisa bertahan sekaligus tumbuh dalam menjalankan bisnis di bidang fintech ini. Pintek adalah salah satu perusahaan start up yang usianya baru satu tahun. Perusahaan yang didirikan oleh Tommy Yuwono ini sudah fokus ingin membantu masyarakat Indonesia untuk meminjamkan uang khusus pendidikan.
“ kami ingin membantu masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan dengan tenang mulai dari taman kanak-kanak, sekolah menengah, universitas, atau pelatihan tertentu. bahkan bisa juga bagi yang ingin melanjukan sekolah sampai program pascasarjana,” kata Tommy kepada Infobisnis di acara TechXchange yang diadakan oleh Finmas jumat (13/9).
Tommy menjelaskan dengan rinci kenapa Pintek ini hadir. Karena banyak sekali orang-orang yang tidak memiliki akses khususnya untuk pendidikan tinggi. Akses itu sangat terbatas hanya sekitar 28% orang yang bisa melakukan pendidikan tinggi.
“ Oleh karena itu, Pintek hadir dengan tujuan membantu pembiayaan melalui pendidikan, karena kita tahu pendidikan itu sangat berdampak terhadap culture komunitas, pribadi itu sendiri, dan juga bangsanya,” ungkap Tommy.
Pintek sendiri sudah resmi resmi terdaftar di OJK sejak Oktober 2018. Saat ini Pintek menawarkan pinjaman buat seluruh level pendidikan mulai dari TK hingga Pascasarjana. Jika diakumulasikan dalam nilai rupiah berarti mulai dari Rp 3 juta- 300 juta.
Adapun persyaratannya mudah hanya akses website pintek.id lalu mengisi dan menyiapan data yang dibutuhkan.
Target Tommy sangat sederhana sekali, yaitu menginginkan Pintek bisa bantu banyak masyarakat dengan penyaluran student loan ini. “ Tujuan kami adalah menjadi platform student loan yang memberikan akses ke semua orang di Indonesia serta bisa memberikan sumbangsih untuk mitra-mitra institusi pendidikan itu sendiri, “ Ungkap Tommy.
Melihat peta bisnis Pintek yang begitu baik ini, langsung ditangkap positif oleh Finmas. Ada satu kesamaan anatan Pintek dan Finmas, yaitu sama –sama ingin membantu masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan dana demi meningkatkan kesejahteraan mereka.
Karena itu Finmas pun bersinergi dengan Pintek untuk saling dukung baik di bidang teknologi maupun permodalan.