Teknologi di era digital selain memiliki efek negatif juga memiliki efek positif bagi pendidikan anak jika dimanfaatkan dengan benar. Apalagi saat ini anak belajar dengan menggunakan teknologi. Sebenarnya ada beberapa manfaat seperti makin mudah komunikasi dengan chatting dan video call tidak hanya SMS atau telepon.
Jika dimanfaatkan dengan benar akan mempererat hubungan anak dengan keluarga. Saat pandemi tidak dapat bertemu dengan kakek neneknya anak-anak juga bisa tetap berkomunikasi dengan mereka melepas rindu dengan kakek nenek.Anak-anakjuga dapat langsung mengoperasikan sendiri.
Menurut Ira Pelitawati, Pegiat Literasi manfaat anak mengenal digital dapat meningkatkan peran layanan publik layanan publik bisa diperbaiki dengan sarana pelaporan online oleh anak atau orangtua ingin melaporkan sesuai layanan publik sebagai sumber informasi atau orang tua dapat dimanfaatkan untuk kita bertanya mengenai apapun.
“Kita dan Google dapat menjadi sumber informasi mudah didapatkan namun harus tetap pengawasan,” tuturnya.
Pembelajaran jarak jauh sedang dilakukan oleh seluruh anak di Indonesia, belajar semakin mudah tukar pikiran mendapatkan bahan dan ujian secara online jejaring sosial bisa tercipta melalui media sosial baik teman lama atau teman baru. Berbicara saat webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (26/8/2021) dunia digital dapat membangun kreativitas, banyak ide yang bisa dilihat dikembangkan anak, mereka juga bisa membuat konten.
Tantangan orang tua saat ini memang akses internet semakin mudah yang bisa saja bebas terkoneksi tanpa aturan. Orang tua tergagap dengan teknologi dunia user-generated informasi di internet begitu deras dengan bisa berasal dari mana aja sehingga butuh pemikiran kritis untuk menyaringnya.
Ira mengutip dari family online safety Institute, cara untuk mengasuh anak di era digital melakukan komunikasi yang baik dan sering pada anak. Tipsnya perbanyak berkomunikasi serius dengan anak. Saat berbicara orang tua sejajar mereka bisa melihat wajah kita. Mereka tidak sambil memegang HP atau apapun. Orang tua juga memberikan arahan dengan kata-kata yang baik suara yang tidak seperti marah-marah.
“Bekali diri dengan terus belajar cari tahu di internet apapun yang tidak Anda mengerti jangan sampai anak tahu dari orang lain. Mereka berhak atau mereka bisa bertanya kepada kita mengenai apapun,” saran Ira.
Men-download parental control untuk mengatur aplikasi yang bisa digunakan, mengatur screen time, membatasi konten atau aplikasi yang bisa di lihat di Google play. Melihat aplikasi yang paling sering digunakan anak mengetahui lokasi anak. Orang tua harus menjadi teman dan ikuti anak di media sosial, orang tua jangan lupa untuk tahu siapa teman mereka, apa yang mereka posting. Dorong mereka menjaga reputasi digital pahami mengenai rekam jejak digital.
Jadilah teladan digital yang baik untuk anak, batasi kebiasaan buruk digital sendiri seperti sering komen negatif, sebar berita hoaks hingga percaya berita hoaks. Saat bersama anak tidak selalu memegang gadget. Tunjukkan pada anak, bagaimana berekspresi di yang baik di dunia online membuat konten yang kreatif bukan hanya sekadar joget-joget tapi juga menjadi sarana pelajaran.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (26/8/2021) juga menghadirkan pembicara Ria Aryanie (Praktisi humas dan Komunikasi), Sisi Suhardjo (Praktisi Humas dan Komunikasi), Dedy Helsyanto (Kordinator Program Mafindo), dan Benito sebagai Key Opinion Leader.