Provinsi Kalimantan Tengah diminta untuk fokus pada ekowisata dalam mengembangkan potensi sektor pariwisatanya agar menjadi destinasi pariwisata kelas dunia.
Provinsi Kalimanatan Tengah (Kalteng)memiliki potensi besar untuk membuat ekowisata bertaraf kelas dunia. Karena provinsi ini sudah memiliki dua atraksi wisata alam ekologi yang indah. Kedua tempat tersetut yakni Taman Nasional Tanjung Puting sebagai pusat konservasi orang utan yang sudah mendunia dan dan Taman Nasional Sebangau kawasan pelestarian rawa gambut terbesar di Indonesia.
“Untuk menjadikan Kalteng sebagai destinasi wisata kelas dunia harus didukung unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) kelas dunia. Kalau atraksinya TN Tanjung Puting sudah kelas dunia, sedangkan aksesibilitas tinggal bagaimana menjadikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya segera menjadi bandara internasional. Ini yang harus diperjuangkan oleh seluruh stakeholder pariwisata di Provinsi Kalteng,” kata Arief Yahya ketika meresmikan M Bahalap Hotel Palangkaraya di Jalan RTA Milono Km 1.3, Palangkaraya, KaltengHal ini diungkapkan Arief Yahya
Pada kesempatan itu Arief Yahya menjelaskan, secara fisik terminal baru Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya seluas 29.124 meter2 dengan panjang eksisting landasan pacu mencapai 2.600 m, rencananya akan diperpanjang menjadi 3.000 m oleh AP II dengan nilai investasi Rp480 miliar, sangat layak menjadi bandara berkelas internasional.
“Keberadaan bandara internasional menjadi syarat utama bagi Kalteng agar menjadi destinasi ekowisata kelas dunia karena akan berpengaruh langsung pada kunjungan wisatawan ke sana,” kata Arief Yahya dalam rilis yang diterima infobisnis rabu (2/10).
Jumlah wisman ke TN Tanjung Puting yang tahun lalu dikunjungi sekitar 40.000 wisman dan tahun ini diproyeksikan meningkat menjadi 100.000 wisman dapat dijadikan sebagai motivator agar segera terjadi lonjakan wisman khususnya ke TN Tanjung Puting maupun TN Sebangau yang masih kurang dipromosikan. “Setelah memiliki bandara internasional diharapkan akan terjadi lonjakan wisman ke Kalteng,” kata Arief Yahya.
Menanggapi harapan dari Arief Yahya, Sekda Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri menyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalteng Tahun 2016-2021 telah menempatkan pariwisata sebagai sektor prioritas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Meningkatnya sektor pariwisata telah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Kalteng tahun lalu mencapai 7,6 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,6 persen,” kata Fahrizal Fitri.