Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim menyiapkan berbagai strategi dalam tiga bulan terakhir 2019 untuk meningkatkan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) hingga di atas 8 persen pada akhir 2019 serta memiliki daya saing, yang salah satunya dengan meningkatkan produksi.
“Hari Raya Natal juga diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan industri makanan dan minuman, karena biasanya ada kebutuhan dalam acara perayaan Natal itu,” kata Rochim lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Rochim mengatakan, target jangka panjang Kemenperin adalah meningkatnya pertumbuhan industri mamin agar mampu stabil di atas level 9 persen.
Untuk mengimplementasikan target tersebut, pemerintah mendorong ketersediaan bahan baku agar industri mamin dapat terus berproduksi.
Kemudian, dalam hal pemasaran, Kemenperin menganggarkan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan ekspor pada 2020.
“Di antaranya fasilitasi temu bisnis dan promosi pada pameran berskala internasional serta fasilitasi pelatihan ekspor (export coaching) bagi pelaku usaha di sektor industri agro,” jelasnya.