Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyarankan para petani teh di Indonesia untuk berkoperasi dalam upaya mengembangkan segmen pasar “specialty tea” sekaligus bermitra dengan eksportir teh.
Setelah bertemu dengan sejumlah anggota komunitas teh di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Selasa, Teten mengatakan potensi pasar teh kualitas nomor satu atau “specialty tea” sangat besar sebagai komoditas dengan nilai jual yang tinggi.
“Ini masuk ke dalam produksi teh artisan yang punya value yang tinggi. Apalagi kita punya sejarah yang panjang soal teh, teh sudah menjadi bagian dalam kultur Indonesia,” kata Teten.
Tercatat saat ini dari segi struktur produksi teh di Indonesia sebanyak 40 persen merupakan perkebunan rakyat, 20 persen dari kelolaan swasta, dan 30 persen oleh PTP.
“Sekarang untuk pasar di dalam negeri teh masih impor. Kalau kita bisa geser dengan konsumsi dengan produk dalam negeri yang sekarang sudah canggih seperti artisan ini yang ada 5 jenis teh ini pasti bagus. Ini bisa menjadi suatu prioritas kita untuk mendorong menjadi produk yang kita dukung pengembangannya,” katanya.