Kementerian Perindustrian gandeng Japan External Trade Organization (JETRO) sebagai langkah strategis untuk kesiapan memasuki era industri 4.0, yang diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan daya saing sektor manufaktur di Indonesia.
“Kami mempunyai program kerja sama dalam upaya peningkatan daya saing global di sektor industri. Adapun beberapa aktivitas yang dilakukan, antara lain diskusi kebijakan, riset bersama, forum investasi dan bisnis, serta business matching event,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Doddy mengungkapkan, Kemenperin dan JETRO Jakarta telah menggelar seminar dan business matching tentang penerapan internet of things (IoT) sebagai basis teknologi industri 4.0 pada Rabu (29/1) kemarin di Jakarta.
“Kegiatan ini merupakan pertemuan ketiga yang diselenggarakan secara bersama,” ujarnya.
Doddy menjelaskan, pada agenda tersebut, salah satu tema yang dibahas adalah mengenai implementasi industri 4.0 melalui pemanfaatan IoT pada lima sektor prioritas sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri elektronik, serta industri kimia.
“Business matching yang pertama kami selenggarakan pada Februari 2018 lalu, fokus pembahasannya terkait pengembangan industri makanan dan minuman, industri logam, industri pupuk, serta kawasan industri,” ujarnya.