Bank Indonesia (BI) memperkirakan outlook permintaan akan properti di Indonesia pada 2020 semakin baik karena kondisi perekonomian semakin baik dan sejumlah kebijakan telah dikeluarkan.
“Kami optimistis sektor properti akan semakin baik pada 2020,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Widi Agustin di Jakarta, Kamis.
Dalam paparannya, Widi mengatakan bahwa BI telah mengeluarkan sejumlah kebijakan seperti relaksasi loan-to-value (LTV) rata-rata 5 hingga 10 persen, kemudian penurunan BI 7 days repo rate atau 7DRR menjadi lima persen.
Selain itu, BI juga telah menurunkan Giro Wajib Minimum atau GWM bank umum konvensional dan syariah sebesar 50 basis poin.
Dengan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut, BI berharap tercermin juga di suku bunga kredit perbankan.
Selain itu BI juga memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2020 akan naik 10 sampai dengan 12 persen, dan dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh perbankan akan tumbuh 8 sampai dengan 10 persen.