Fasilitas produksi viscose rayon PT Asia Pacific Rayon (APR) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, mulai beroperasi, yang ditandai dengan peresmian oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Dengan ketersediaan bahan baku dari dalam negeri, diharapkan mampu mendongkrak kapasitas nasional di sektor padat karya yang mampu mensubstitusi produk impor dan mengisi pasar ekspor.
“Optimalisasi pemakaian bahan baku yang berasal dari dalam negeri menjadi sangat penting dalam mendongkrak kinerja sektor industri TPT di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang lewat keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu.
Pada kesempatan itu, Menperin mengapresiasi beroperasinya fasilitas baru yang menelan nilai investasi sebesar Rp15 triliun (1,1 miliar dolar AS) itu.
“Ini merupakan suatu langkah yang luar biasa, karena pabrik merupakan satu-satunya yang terintegrasi, dari mulai pembibitan pohon yang kayunya menjadi bahan baku rayon, sampai proses produksinya itu sendiri. Ini menurut pandangan saya, harus diangkat pada dunia, bahwa Indonesia memiliki kemampuan seperti ini,” papar Agus.
Fasilitas baru APR tersebut saat ini memiliki kapasitas produksi viscose rayon sebesar 240.000 ton per tahun, dan akan diupayakan meningkat menjadi 600.000 ton dalam beberapa tahun ke depan.
Suplai bahan baku perusahaan ini telah melalui sertifikasi nasional (Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu) dan internasional (Programme for the Endorsement of Forest Certification).