Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengkhawatirkan dampak Virus Corona terhadap aliran investasi jika wabah itu terus berlanjut hingga Maret mendatang.
“Sampai sekarang, realisasi investasi kita nilainya, sampai dengan Februari, masih bagus. Harapan saya Corona ini bisa cepat berlalu. Tapi kalau Corona ini lanjut sampai dengan bulan Maret, kemungkinan besar ada dampaknya,” kata Bahlil Lahadalia ditemui di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Senin.
Menurut Bahlil Lahadalia, penurunan investasi dari China menjadi yang paling dikhawatirkan karena wabah Virus Corona. Pasalnya, ia menilai dampak virus tersebut sistematik, masif, dan terstruktur.
Meski hingga saat ini, diakuinya, dampak Virus Corona belum berpengaruh terhadap aliran investasi yang masuk. Bahkan, kata dia, investasi dari negara lain, selain China masih berjalan normal.
“Bulan Maret kami akan hitung berapa persentase pengaruhnya terhadap realisasi investasi. Itu kita hitung dari China,” kata Bahlil Lahadalia.
Sepanjang 2019 China menjadi negara kedua yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia dengan total 4,7 miliar dolar AS.
China berada di bawah Singapura yang investasinya mencapai 6,5 miliar dolar AS, disusul Jepang dengan 4,3 miliar dolar AS, Hong Kong 2,9 miliar dolar AS, dan Belanda sebesar 2,6 miliar dolar AS.