Era milenial adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman ketika semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Mempengaruhi hampir semua bidang seperti telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, pemasaran, dan lain sebagainya.
Teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan milenial yang lahir antara tahun 1980-2000 yang akhirnya juga mempengaruhi gaya hidup dan perilaku mereka. Beberapa orang mampu beradaptasi dan berkarier sukses dengan dunia digital, namun lebih banyak yang berakibat negatif. Contoh sederhananya kecanduan.
Dunia digital akhirnya memunculkan tantangan dan peluang bagi siapa saja yang bisa memanfaatkannya. Tantangannya, teknologi terjadi begitu cepat sehingga kita harus berpacu. Peredaran data dan informasi tanpa batas ruang waktu. Sumber data beraneka ragam, perubahan gaya hidup dan kebiasaan keseharian.
Peluangnya shock culture negara berkembang, akses dunia tanpa batas, memudahkan proses belajar, munculnya banyak pekerjaan baru di dunia digital. Beberapa jenis pekerjaan baru yaitu social media specialist, content writer, video creator, design grafis, data analyst dan banyak lagi.
Dwi Wahyudi SE (Pengurus Wilayah Relawan TIK Indonesia) dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (8/6/2021) pun membagikan tips anti nganggur. Pertama tekadkan niat dan selalu berdoa kepada Sang Pencipta. Kedua belajar dan berlatih sesuai keahlian dasar. Ketiga mempelajari potensi dari berbagai referensi / literasi.
Selanjutnya belajar bahasa asing minimal pasif. Lalu memiliki keterampilan public speaking, poin ini opsional namun bisa dipelajari di dunia digital dan terakhir rajin bersosialisasi serta mencari jejaring atau relasi.
“Jangan bilang nggak bisa. Sekarang tinggal mau apa nggak, karena modal awalnya pasti ada yaitu niat dan kemauan. Modal selanjutnya pasti juga punya yaitu smartphone atau laptop coba dimaksimalan. Nanti setelah berhasil terus beli kamera profesional dan bikin studio dan lain-lain untuk melengkapi diri,” jelas Dwi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Webinar wilayah Sukabumi, Jawa Barat kali ini juga mengundang narasumber Enda Nasution (Koordinator Gerakan Bijak Bersosial), Asep Kambali S.Pd., M.I.K (Sejarawan Indonesia, pendiri Komunitas Historia Indonesia) dan Fikri Andika Hardiansyah (Next Generation Indonesia).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia Kegiatan ini diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) bersama Sinerkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.