Belanja online menjadi salah satu alternatif yang digunakan karena praktis. Tinggal pilih produk dengan jari, maka barang akan tiba segera di rumah. Tak hanya jadi pembeli, banyak orang pun beralih membuat usaha di bidang digital.
Melalui e-commerce, marketplace ataupun online shop. Begitu banyak pilihan yang ditawarkan dengan promo dan sebagainya membuat penjual mudah memasarkan produk ke segala penjuru. Bahkan jika memakai jasa marketplace internasional, produk bisa dipasarkan ke dunia. Penjual dapat menghemat biaya akomodasi dan sebagainya.
Rifky Indrawan (Ketua Relawan TIK Lampung) memaparkan beberapa metode dan item jual beli online dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Indramayu, Jawa Barat, Jumat (11/6/2021). Ia pun membagikan apa yang seharusnya dilakukan saat menjadi pembeli dan juga penjual.
“Saat jadi pembeli, pastikan barang apa yang dibeli. Pilih e-commerce yang dipercaya. Jangan malas membandingkan harga, membaca syarat & ketentuan serta mencari tahu spesifikasi barang yang akan dibeli. Jangan sampai menyesal pas dating tak sesuai ekspektasi,” ujar Rifky.
Selanjutnya jangan lupa untuk mencari tahu reputasi pedagang & review, cek stok barang, perhatikan dengan benar foto barang yang ingin dibeli, metode pembayaran dan pengiriman, asuransikan belanjaan dan jika mungkin, berdiskusilah dengan pedagang sebelum membeli.
Saat jadi pedagang pilih metode penjualan online, pilih platform, pilih metode pembayaran, pilih metode pengiriman yang dekat dengan anda, informasikan stok barang dan tetapkan syarat dan ketentuan. Informasikan spesifikasi barang, berikan foto barang dan respon pertanyaan pembeli dengan cepat & jelas. Tak ketinggalan kuasai teknik packing yang aman, siapkan rekening khusus dan berikan potongan harga untuk menarik pembeli.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini merupakan bagian dari sosialisasi yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi. Selain Astin, pembicara lainnya yang turut hadir Farid Zamroni M – (Presidium Mafindo), Matahari Timoer (Digital Literacy Officer ICT Watch), dan Aribowo Sasmito (Mafindo).
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Webinar ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.