Bicara tentang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak lepas dari yang namanya perangkat lunak dan keras. Maka salah satu yang dibahas dalam Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021) oleh Rahmad Widyo (RTIK DPW Kalbar) adalah tentang perangkat lunak alias software.
Perangkat lunak adalah perangkat yang terdiri dari program-program dirancang sekian rupa untuk membantu lebih produktif. Ada empat jenis perangkat lunak berdasarkan kebutuhannya yaitu bisnis, grafik & multimedia, home/personal/pendidikan serta komunikasi.
Pertama perangkat lunak bisnis adalah sekumpulan program komputer yang digunakan untuk pengguna bisnis menjalankan fungsi bisnis. Untuk meningkatkan produktivitas, mengukur produktivitas dan menjalankan fungsi bisnis lainnya secara akurat.
“Ada berbagai macam juga nih contoh aplikasi perangkat lunak bisnis itu. Ada untuk pengolah kata, spreadsheet seperti Microsoft Excel, presentasi seperti Microsoft Power Point, Open Office dan untuk membuat statistik seperti Microstat, SPSS, SAT,” terang Rahmad.
Kedua perangkat grafik dan multimedia digunakan untuk mengolah berbagi media informasi seperti teks, gambar dan video. Jenisnya media player (Windows Media Player, Winamps), images editor (Adobe Photoshop, Corel Draw), audio/video editor (Adobe Premier Pro, Audatacity), graphic / imager viewer (Microsoft Picture Manager), dan animasi (Power Animator, Marcromedia Flash).
Ketiga software untuk kebutuhan rumah dan pendidikan. Software ini membantu tugas-tugas secara spesifik. Namun penggunanya tidak semasif jenis perangkat lain.
Keempat perangkat komunikasi seperti Skype, Yahoo Masengger, Line, WhatsApp, Google Talk, Zoom, Telegram dan banyak lainnya. Perangkat komunikasi ini paling cepat berkembang dibanding yang lain.
“Software komputer adalah perangkat elektronik yang canggih dan akan terus berkembang. Sehingga para ilmuwan pun belum menetapkan kapan berakhirnya teknologi ini dan akan terus mengembangkannya. Karena menurut para ilmuwan computer, masih banyak kekurangan. Dulu ada yang namanya BBM dan hilang dengan sendirinya tergantikan dengan WhatsApp. Software tidak akan mati dan terus berkembang,” tutup Rahmad.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Matahari Timoer (Digital Literacy Officer ICT WATCH), Afif Farhan (Wakil Redaktur Detikcom – Detiksport), Fikri Mohammad Hakim (Senior Manager Safety Garuda Indonesia), dan Key Opinion Leader Amanda Karina Putri.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.