Menurut Global World Index, pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk hiburan. Lalu mengapa tidak para pembuat konten sebaiknya membuat sesuatu yang menghibur? Lucu atau inspirasional yang menjadi daya tarik masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Oktora Irahadi, Founder Infina dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). Menurutnya, video merupakan king of content dari satu video atau film dapat jadi banyak konten lain seperti meme, artikel, potongan cuplikan. Maka, Oktora pun mengajak masyarakat Indonesia belajar lebih jauh soal pembuatan video. Ketika sudah tahu bagaimana perilaku dari penikmat konten. Lantas, menambah kemampuan dengan skill membuat dan mengedit video. Sebab dengan membuat video positif maka kita bisa menjadi agen perubahan untuk Indonesia makin cakap digital.
Dia memberi tips membuat konten video, karena rata-rata perhatian orang di internet fokus pada 5 detik. Sehingga sekarang kita bisa berpacu lagi, perhatian orang harus didapat dalam 5 detik.
“Pada 3 detik pertama kita dapat langsung pada intinya, sebuah punchline mungkin dapat mengejutkan atau hal lucu baru kemudian masuk ke konten,” jelasnya.
Para pembuat konten kreatif ini dapat memaksimalkan media sosial namun penting untuk mengenal karakteristik media sosial tersebut. Facebook seperti pembaca majalah digital, Twitter seperti membaca berita, Instagram seperti taman bermain, kita bisa bermain video panjang, video pendek sekadar foto dan chat. YouTube itu TV digital tidak ada jam tayang, kita sendiri yang mengatur. Sementara website, one stop outlet hanya sekali berkunjung untuk memastikan sesuatu dan terakhir media sosial yang tengah hits yakni TikTok semua hanya hiburan semata, pengguna dapat melihat idolanya berbuat hal konyol.
“Di media sosial, masyarakat mencari sesuatu hingga mereka bosan. Mengikuti orang yang bisa memberi penyegaran setiap hari. Komentar mengenai karya juga reaktif spontan sehingga para konten kreator tidak boleh baper terhadap komentar penonton,” jelasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Komang Tri Werthi (Relawan TIK Bali), Fakrullah Maulana (Relawan TIK), Geri Sugiran (Ketua TIK Sukabumi), dan Deananda Ayusha putri sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.