Adanya pandemi Covid 19 memaksa kita semua untuk stay home, melakukan semua aktivitas dari rumah, mengurangi kegiatan di luar rumah untuk memutus rantai penyebaran sang virus. Namun ada kalanya kita bosan di rumah tanpa kegiatan dan bahkan kehilangan pekerjaan karena pandemi sudah berjalan setahun lebih.
Karenanya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021), Rahmat Ika Pakih M.Pd. H, Owner Anita Souvenir,berbagi pemikiran dan pengalamannya memulai bisnis di ranah digital. Menurutnya kita harus memikirkan terobosan apa agar punya pekerjaan lain tanpa tergantung pada orang lain dan mungkin malah bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar kita.
“Di awal pandemi, kita jadi memulai kebiasan menyiakan waktu di rumah, untuk nonton TV, ngopi dan tiduran tapi ternyata Covid-nya nggak hilang dan menimbulkan pengangguran baik permanen atau sementara. Sudah waktunya kita menggali bakat atau hobi kita untuk mulai membangun usaha, berwirausaha hingga punya pekerjaan sendiri,” jelas Rahmat.
Ada beberapa sector usaha yang bisa ditekuni seperti produk ekraktif, pertanian, dagang, jasa dan industri. Tanpa terkecuali semuanya bisa masuk dan berjalan di ranah digital. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya tentu dibutuhkan literasi digital untuk itu semua.
“Misalkan daerah pesisir itu banyak hal yang bisa diolah dari kepala. Bisa jadi makanan ringan, batok kelapa itu bisa buat souvenir, gantungan kunci, gelas atau lainnya. Lalu kita bisa berjualbeli lewat Facebook atau marketplace agar bisa menyebar ke daerah lain. Atau bahkan jasa saja bisa kita tawarkan di dunia digital saat ini. Misalkan jual jasa seperti pijat, bersih-bersih rumah, montir, penerjemah atau banyak lainnya,” tandasnya.
Belakangan ini Rahmat justru melihat banyak orang yang membangun usaha dari hobi. Misalkan menjual tanaman, penggiat tanaman bisa mengembangkan dan menjual bibitnya sendiri lewat toko online atau offline bekerjasama dengan kafe atau restoran sebagai tempat display. Kemudian memanfaatkan jasa kurir dan logistik sebagai penyantar barang.
“Semua terjangkau dan dilakukan dari rumah menggunakan ponsel kita. Jika belum ada modal kita bisa mengulik pemasaran dengan bagi hasil atau berkolaborasi. Tantangan terbesar memang marketingnya maka kita harus terus mencari tahu, mendengarkan pelanggan dan pasar agar terus update,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Frida Kusumastuti (Universitas Muhammadiyah Malang), Indriyatno Banyumurti (Koordinator Program ICT WATCH), Adi Syafitrah (Pemeriksa Fakta Mafindo), dan Key Opinion Leader Amanda Karina Putri.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.