Dunia digital membawa cyber bullying menjadi dekat dengan kehidupan. Ini juga sudah termasuk bentuk kekerasan seperti diejek, dihina, diintimidasi dan dipermalukan yang dialami oleh seseorang melalui dunia maya sebagian besar dilakukan oleh orang-orang di lingkungan terdekat korban.
Bahruddin Tim komunikasi Publik Relawan TIK Indonesia dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Sukabumi Kamis (24/6/2021) mengatakan, perlu diingatkan bahwa perundungan atau bullying di dunia maya efeknya bukan hanya kepada korban yang saja namun juga pada orang sekitarnya.
Mencegah perundungan, jangan merespon agar kita tetap berperilaku sopan di ranah digital. “Jangan dibalas seseorang yang memaki kita di ruang publik efeknya citra diri menjadi jelek. Cukup diblokir dan adukan kepada orang terdekat, kumpulkan bukti dan laporkan kepada pihak berwajib,” jelasnya.
Perundungan ini kerap dianggap lelucon oleh sebagian kalangan walaupun berdampak besar pada korbannya. Motivasi perundungan biasanya hanya bercanda, mencari perhatian, frustasi, menjadikan hiburan, ingin menunjukan kekuatan, arah dan ingin balas dendam.
Dampak negatif lain dari digital lainnya ialah membuka seluas-luasnya akses pornografi. Dengan maraknya media sosial membuat seseorang dapat dengan mudah mengakses segala macam informasi bahkan sampai informasi pornografi. Selain itu foto diri atau dalam bentuk selfie juga dapat disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Ancaman kejahatan digital lainnya seperti phishing, malware dan spam. Menjaga data pribadi ialah kunci dan tidak mudah melakukan transaksi di dunia Maya. Internet juga membuat seseorang dapat melakukan ujaran kebencian sampai menyebarkan berita bohong. Maka, perlu literasi digital untuk dapat bermedia digital dengan baik. Tetap berperilaku sopan dan tidak mudah percaya dengan informasi di dunia digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021) ini juga menghadirkan Vitalia Fina Carla (Dosen Universitas Bali Internasional), Al Akbar Rahmadillah (Founder Sobat Cyber), Yuli Setiyowati (Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo) dan Musisi Rayi Putra sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.