Efek domino kini terjadi ke berbagai sektor kehidupan. Di masa ini, masyarakat perlu pintar-pintar untuk memanfaatkan teknologi dan mencari peluang. Hal yang dapat penting untuk dilakukan di masa pandemi salah satunya adalah meningkatkan digital skills.
Asep Suhendar, Relawan TIK mengatakan terdapat dua fenomena terjadi saat pandemi, yaitu beberapa pekerjaan runtuh dan beberapa pekerjaan tumbuh. Pekerjaan yang tumbuh ini mengandalkan kemampuan digital dari para pekerjanya. Jadi, digital skill dapat menguntungkan membuka lapangan pekerjaan di masa pandemi, karena dilakukan secara online.
“Data dari Hootsuite, populasi masyarakat Indonesia 274,9 juta jiwa dan pengguna handphone di Indonesia mencapai 345,3 juta jiwa. Melebihi data populasi, artinya banyak masyarakat Indonesia yang memiliki lebih dari 1 handphone,” ujar Asep dalam Webinar Gerakan Nasional Liteasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (2/7/2021).
Ia mengatakan, kecakapan yang dibutuhkan saat ini. Pertama, menggunakan aplikasi yang mendukung pembelajaran dibutuhkan dalam rangka memudahkan proses pembelajaran. Kecakapan ini dibutuhkan setiap orang yang terlibat dunia pendidikan dan pembelajaran. Kecakapan ini menggunakan sistem belajar online melalui website.
Kedua, kecakapan dalam digital marketing. Pemasaran digital atau digital marketing saat ini banyak diterapkan di media sosial untuk memperkenalkan produk atau jasa. Dengan cara memanfaatkan media sebagai tempat promosi. Digital marketing ini juga bertujuan untuk memperluas target konsumen, dibandingkan dengan promosi secara offline. Digital marketing ini perlu dipelajari pengusaha, terutama UMKM.
Ketiga, kecakapan membuat konten kreatif. Dengan memiliki kemampuan dalam bidang konten kreatif, dapat menjadi nilai tambah bagi diri sendiri. Karena tidak memungkinkan berinteraksi secara langsung, masyarakat dapat berinteraksi melalui konten kreatif. Konten kreatif ini memiliki beragam fungsi tergantung tujuan yang ingin dicapai.
Keempat, digital skills di bidang keuangan dan perbankan. Kemampuan ini berguna untuk meminimalisir kesalahan pengelolaan keuangan yang terjadi di masyarakat, seperti kesalahan penggunaan kredit dan perencanaan keuangan. Misalnya, dengan mempelajari bagaimana penggunaan aplikasi banking dan fintech e-wallet yang dapat digunakan dalam melakukan pembayaran di masa pandemi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (2/7/2021) juga menghadirkan pembicara Leviane Jackelin H. Lotulung (Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas Sam Ratulangi Manado, Anggota Japelidi), Amykamila (CEO @heysobofficial, Creative), Didno (Ketua RTIK Indramayu), dan Ummi Kulsum sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.