Dalam lima tahun terakhir berbagai sistem keamanan digital dibuat semakin canggih. Hal tersebut untuk memastikan perlindungan akun dan transaksi di ranah digital aman dan nyaman bagi penggunanya. Semakin rumit sistem, para penggunanya pun harus mau belajar untuk memahami perbedaan tiap fungsi pengamanan.
“Masalah regulasi dan kepatuhan mewajibkan kita menggunakan teknologi pengaman. Sehingga kadang password saja tidak cukup, ada lagi OTP karena memang regulasi memaksa itu dilakukan agar tidak terjadi hilangnya informasi selain itu semakin banyak juga transaksi keuangan melalui digital,” kata Panji Wasmana, Technology Director Microsoft Indonesia saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, Jum’at (9/7/2021).
Terdapat beberapa istilah pengamanan akun seperti PIN, password, hingga kode OTP untuk transaksi saat menggunakan akun diberbagai platform. Namun, ketahui juga perbedaan antara otentikasi dan otorisasi, di mana otentikasi merupakan proses memverifikasi siapa Anda (identitas), sementara otorisasi adalah proses menentukan apakah Anda memiliki izin atau tidak untuk melakukan tindakan tertentu.
Menurut Panji, ada berbagai tantangan dalam mengelola identitas di antaranya karena begitu banyak aplikasi yang digunakan, peningkatan serangan identitas dan kurangnya visibilitas serta kontrol. Regulasi kepatuhan yang berkembang dengan privasi data dan implikasi keamanan, serta semakin banyak transaksi finansial melalui layanan digital.
Password sendiri tampaknya sudah akrab bagi semua orang, yang dibuat terdiri dari angka maupun huruf dengan minimal 8 karakter. Password ini digunakan untuk memverifikasi identitas agar dalat melakukan transaksi lebih lanjut. Sementara OTP atau singkatan dari One Time Password merupakan kata sandi sekali pakai yang digunakan setiap kali bertransaksi online atau saat login akun.
“Jangan berikan OTP kepada orang lain, pastikan Anda menggunakan jaringan aman saat bertransaksi, misalnya perhatikan situsnya berawalan Https,” kata Panji.
Selain merahasiakan PIN, Password, dan Kode OTP, setiap individu juga perlu melindungi perangkat pribadinya dengan tetap memperbaharui semua perangkat lunak. Melindunginya dengan kata sandi, pikirkan sebelum meng-klik sesuatu, dan berhati-hari dengan penggunakan flas/drive USB.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Ryan Juniardi, CEO Mitra Digital Mulia dan Zaka Vikryan, Ketua KIPP Kabupaten Kuningan, serta Anggi Auliyani, Duta Bahasa Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital, untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.