Dunia digital yang sangat luas ini informasi datang setiap saat. Maka, salah satu yang harus dimiliki oleh setiap warga digital adalah berpikir kritis. Seperti apa berpikir kritis itu yakni selalu mencari tahu kebenaran informasi yang datang melalui website juga media massa mainstream.
Wanta Heryana, Relawan TIK Indonesia mengatakan, jika ada informasi yang terlihat besar dan mengkhawatirkan dan hanya tersebar di media sosial itu biasanya hoaks. Maka, perlu dicek di media massa mainstream selalu memberitakan apapun sehingga informasi yang datang melalui media sosial pun pasti sudah mereka beritakan.
“Membandingkan informasi dari berbagai sumber itu menjadi kewajiban jika sudah mendapatkan satu kebenaran harus dicari lagi satu sumber lainnya untuk memutuskan bahwa memang informasi ini benar,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021).
Kita juga harus mencari tahu identitas penyampai informasi jika memang ahli dapat mengecek kredibel dan kompetensi. Terakhir, kita harus paham menentukan penting atau tidaknya sebuah informasi untuk disebarluaskan sekalipun informasi itu penting.
“Dapat sekali dicek informasi itu apakah memang layak untuk kita bagikan atau tidak. Apakah memang ini sangat urgen sekali untuk orang lain tahu,” tuturnya.
Jika kita tidak berpikir kritis kita akan masuk dalam orang-orang yang ikut menyebar berita palsu. Memang sebenarnya orang-orang bukannya dengan sengaja menyebarkan informasi hoaks tapi memang mereka tidak tahu bahwa itu berita hoaks. Biasanya orang seperti itu bangga menjadi yang pertama menyebarkan karena merasa akan di akan dikatakan menjadi orang yang paling tahu Terakhir, mereka sebenarnya malas membaca hanya senang membagikan saja informasi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Dicky Renaldi (Kreator Siberkreasi), Dudi Rustandi (Telkom University), Loina Lalolo Irina Perangin Angin (Mafindo & Tular Nalar) dan Almira Vania sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.