Sesuatu yang menjadi kesepakatan di suatu tempat atau daerah disebut dengan etika. Etika juga sebenarnya adalah sesuatu yang menjaga kita dan membuat kita lebih nyaman untuk berinteraksi dengan orang banyak ataupun dengan orang di luar daerah.
Hal ini disampaikan oleh Pendongeng sekaligus pembuat cerita anak Ariyo Zidni. Lantas, di dunia digital seberapa penting kita harus memiliki etika?
Ketika kita sudah memiliki akun di media sosial sudah otomatis kita sudah disebut sebagai warga digital sebagai warga kita harus mengikuti norma yang berlaku. Sama seperti kita berada di dunia luar jaringan atau berada di daerah manapun kita berada wajib mengikuti norma yang berlaku.
Kitapun harus dituntut untuk etika menjadi netizen yang bijak. Harus dipahami adalah bagaimana kita melakukan komunikasi interaktif antar sesama pengguna digital terutama saat di media sosial. Bagaimana kita bisa bersosialisasi dengan baik, kita harus bisa menghargai hak orang lain seperti hak mereka berekspresi mengeluarkan pendapat.
“Jangan pernah membungkam pendapat seseorang dan juga orang lain punya hak mereka untuk melindungi data pribadinya. Misalnya mereka tidak mau fotonya di-upload, kita juga harus mengikuti,” ungkap Ariyo Zidni dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (26/7/2021).
Bagikan foto video karya sendiri atau yang berhak kita bagikan. Kalau bisa memang memposting sesuatu yang hasil karya kita sendiri jika memang ingin mengunggah karya orang lain tentu kita harus menyebutkan sumbernya ini sebagai bentuk menghargai karya orang lain.
Dalam membuat konten atau berkomentar yang baik itu harus dipikirkan ini diperuntukkan untuk beragam usia pemirsa karena kita tidak pernah tahu siapa yang sebenarnya nanti melihat postingan kita.
“Dalam berkomentar, jangan sampai kita malah membawa dampak negatif bagi anak dibawah umur. Makanya selalu bertutur sopan dan dengan bahasa yang baik,” ujarnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (26/7/2021) juga menghadirkan pembicara, AmyKamila (Kreatif Konten), Leviane Jackelin Hera Lotulung (Japelidi), Bambang Iman Santoso (Neuronesia Learning center), dan Yumna Aisyah sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.