Pertama, perbaharui software perangkat komputer atau ponsel pintar. Di ponsel pintar kita itu ada operasi sistem buatan manusia. Ternyata software itu bisa ditemukan adanya lubang-lubang yang memungkinkan untuk diretas atau dimasuki oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Itu kenapa kita harus selalu memperbaharui software supaya kita bisa melindungi perangkat-perangkat kita. Caranya meng-update software kita bisa terapkan digital skill atau kecakapan digital kita cari saja di mesin pencarian dengan mencari sesuai keyword,” ujar Erlangga Seta, pakar IT Bisnis dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021).
Kedua, membuat password pada perangkat. Hukumnya wajib sebenarnya kita melindungi perangkat kita dengan sandi proteksi terhadap data-data pribadi kita baik itu yang ada di dalam perangkat, di handphone atau di laptop. Jangan menyepelekan, khawatir lupa atau malas ngetik. Padahal hal ini sangat berguna untuk menghindari pencurian data.
Ketiga, buat password yang kuat. Kata sandi tidak asal buat, kita harus bikin kata sandi yang sulit ditebak. Mudahnya memang tanggal lahir atau nama kita.
“Bisa saja seperti itu atau nama keluarga namun tidak huruf begitu saja, coba masukin angka dan simbol. Seperti zaman dulu disebut alay. Tulisan Alay ini sangat berguna untuk membuta password,” ujarnya.
Keempat, hindari klik tautan yang tidak dikenal. Sering ada SMS pemberitahuan dengan link, sebaiknya diabaikan saja. Link juga hadir di media sosial pesan atau jejaring. Link-link dapat menyebabkan adanya malware atau virus yang bisa mengakibatkan terinstal-nya aplikasi di perangkat kita mengambil data-data kita.
Kelima, jaga data pribadi Anda. Terutama tanggal lahir, alamat rumah tinggal dan nama ibu kandung. Karena informasi ini sangat konfidensial dan sangat pribadi terutama di perbankan. Biasanya dipakai untuk verifikasi data kita yang menandakan kalau emang itu kita yang menghubungi pihak perbankan atau pihak operator.
Keenam, ketahui keamanan koneksi. Wi-Fi atau koneksi yang kita pakai di publik belum tentu aman. Jadi saat kita menggunakan Wi-Fi atau jaringan yang tanpa password hindari melakukan aktivitas finansial atau mobile banking, internet banking ataupun login ke email dan media sosial. Kecuali memang kita pakai handphone dan sudah login ke aplikasinya.
“Karena aktivitas data yang keluar masuk lewat jaringan itu ternyata bisa ditangkap oleh orang. Mereka menangkap data-data yang keluar masuk kemudian diolah menjadi sebuah data penting. Jadi hindari melakukan aktivitas finansial sama login ke akun ketika memakai Wi-Fi public,” jelasnya.
Ketujuh, kenali situs yang aman. Situs yang aman itu paling mudah kita definisikan itu situs-situs yang sudah ada gembok hijaunya atau alamatnya itu pada http ada S diakhirnya jadi https. S adalah singkatan dari secure.
Kalau misalnya ada situs-situs itu udah ada gemboknya atau https itu relatif lebih aman karena mereka menerapkan adanya lapisan keamanan di dalam situsnya sehingga data yang keluar masuk nya pun relatif disimpan dengan aman.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/7/2021) juga menghadirkan pembicara Ira Pelitawati (Relawan TIK), Catur Nugroho (Telkom University), Aditianata (Universitas Esa Unggul) dan drg. arwina Pradini (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.