Internet saat ini sudah bersifat global namun yang masih harus dipikirkan bagaimana agar internet sehat agar aktivitas di dunia maya yang saat ini masih terbilang bebas tetap masih aman digunakan. Seperti yang diketahui, banyak aktivitas secara ilegal, sehingga internet menjadi teknologi yang terlihat berbahaya. Belum lagi pelanggaran hak cipta karya, cyberbullying, pelecehan hingga hadirnya konten dewasa dan aktivitas kejahatan lainnya.
Menurut Andi Astrid Kaulika, Account Manager PT. Artha Telekomindo, diperlukan kesadaran pribadi untuk mengerem diri sendiri saat kita berinternet dengan cara menetapkan tujuan mengakses internet dengan begitu kita akan fokus untuk yang kita tuju saja. Misal untuk mengerjakan pekerjaan untuk membuat konten jadi tidak ada waktu untuk kita komen sembarang media sosial orang.
Kita juga harus meng-update program antivirus di laptop atau di komputer gunanya untuk melindungi perangkat kita dari virus yang mungkin masuk ketika kita sedang mengakses internet. Antivirus itu juga akan memberitahu kita jika situs yang kita buka atau file yang kita unduh itu tidak aman.
“Hindari menyebarkan Informasi pribadi, jangan sampai ceroboh untuk menyebarkan pribadi data kita, karena orang lain bisa sangat mudah menemukannya. Kata sandi pun penting, kita harus pintar membuat password dengan kombinasi tidak menggunakan huruf semua. Tapi juga gunakan simbol angka dan juga diganti secara berkala,” jelas Astrid saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (4/8/2021).
Banyak hal yang bisa diakukan di internet mulai bermedia sosial atau berjejaring, berbelanja, berjualan di e-commerce atau juga kita bisa di keuangan. Sekarang kita juga dapat berinvestasi online, namun sebelum itu periksa aplikasi harus terpercaya yang sudah terdafatar dan ada izin beroperasi waspada investasi bodong. Selalu diingat, gunakan jaringan seluler yang aman atau menggunakan data sendiri saja tidak perlu memakai Wi-Fi di sembarang tempat.
Selain bisa berinvestasi, kita juga dapat membeli barang dengan menyicil di dunia digital. Sudah banyak sekali aplikasi cicilan tanpa kartu kredit yang terpercaya. Mencicil di dunia digital disebut, PayLater. Metode pembayaran yang ditawarkan oleh perusahaan digital dan start-up agar lebih mudah untuk penggunanya dalam hal untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Konsep ini maksudnya beli sekarang, bayar nanti. Fitur ini tersedia di berbagai platform seperti aplikasi ojek online, pemesanan makanan, pemesanan online dan beberapa produk dompet digital juga marketplace,” ujarnya.
Kelebihan menggunakan PayLater ini proses yang lebih, cepat, praktis tenornya bervariasi ada yang sampai 1 tahun dan juga banyak promo menarik. Namun kerugiannya kita berpotensi mengalami keborosan, menambah hutang, ancaman keamanan identitas atau juga pengelolaan keuangan yang menjadi berantakan.
Apalagi untuk pribadi yang tidak mudah menahan godaan berbelanja mengikuti tren saat ini. Adanya bunga dan denda jadi teman-teman bisa memperbaiki finansial dengan hemat dan melakukan catatan setiap pengeluaran dan pemasukan dengan baik.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (4/8/2021) juga menghadirkan pembicara Diana Balienda (Pengusaha kuliner dan konsultan bisnis), Muhammad Miftahun Nadzir (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Muhammad Arifin (TIK Indramayu), dan Ribka sebagai Key Opinion Leader.