Merasa lelah, mudah emosi, panik dan sedih atau malah sering lupa waktu sehingga banyak pekerjaan terbengkalai karena keasikan scroll media sosial sepanjang hari? Mungkin inilah waktu yang tepat untuk Anda melakukan detoks media sosial.
Laura Jane, Psikolog Klinis Dewasa mengatakan, detoks media sosial ini justru sebagai bentuk mencintai diri sendiri karena peduli apa yang sudah dirasa dalam diri. Detoks ini maksudnya menonaktifkan media sosial secara rutin. Misalnya 4 jam per hari atau 2 hari per minggu, seperti yang dilakukan Laura, sehari 4 jam dia membuka media sosial dan dalam akhir petang dia tidak memegang gawai.
Seseorang butuh detoks media sosial ketika media sosial menggantikan peran yang seharusnya dilakukan secara langsung. Seseorang lebih nyaman mengakses Instagram daripada membantu orang tua di rumah, atau jika sudah menjadi orang tua, daripada menemani anak bermain. Sebab, perlu koneksi dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (6/8/2021), Laura menjelaskan manfaat dari detoks media sosial ialah membiasakan untuk lebih terhubung dengan diri sendiri. Kita melatih lebih peka dengan diri sendiri, apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan juga lebih sadar dan peka terhadap keadaan sekitar.
Dengan sedikit menjauhkan diri dari media sosial, diharapkan kita menjadi lebih menghargai keberadaan orang lain dengan menjalin komunikasi secara langsung dengan orang sekitar.
“Berkumpul bersama keluarga atau teman-teman dengan tidak menggunakan gawai akan lebih bermakna, sejenak tinggalkan orang-orang di dunia digital. Orang-orang di luar jaringan yang ada bersama kita secara fisik lebih penting. Hargai mereka, berikan waktu yang berharga ini untuk bersama tanpa gangguan gawai beserta dunia digital di dalamnya,” ungkapnya.
Laura menegaskan, ketika melakukan detoks dari media sosial, kita akan mulai melihat hal-hal baik yang terjadi dalam hidup. Mengobrol dengan diri sendiri atas pencapaian di hari ini, misalnya sukses dalam presentasi saat kuliah hari ini, tidak marah-marah saat mengajarkan anak belajar, masak masakan enak yang dimakan seluruh anggota keluarga dengan lahap. Membiasakan diri untuk melihat itu semua agar kita bersyukur.
Pastinya ketika kita jauh dari gawai dan media sosial kita akan memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif seperti olahraga, memasak, membuat kerajinan tangan, mengatur posisi baru furnitur rumah, membuat prakarya bersama anak, berkebun dan sebagainya. Satu hal, detoks ini akan membuat kita sehat secara fisik dan mental dengan begitu kita dapat dengan mudah merasakan kebahagiaan. Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (6/8/2021) juga menghadirkan pembicara Byrlina Gyamitri (psikolog), Farid Zamroni (Presidium Mafindo)