Menjadi warga digital yang baik sebenarnya mudah, yakni dengan menjalani layaknya kehidupan kita sehari-hari di dunia offline. Di dunia offline kita tidak akan mungkin berani mengumpat orang, berkata kasar dan mengurusi hidup orang lain, jadi ketika di ruang digital pun begitu. Namun ada satu hal pedoman saat menjadi warga digital yakni mengikuti nilai Pancasila.
Muh. Nurfajar Muharom, Relawan TIK Indonesia mengatakan, seseorang yang Pancasilais itu ialah selalu berpikir kritis, dalam hal menerima informasi juga dalam berinteraksi. Berpikir kritis tidak mudah percaya dengan informasi yang ada dan mengetahui penting tidak informasi yang akan dibagikan.
“Tidak asal begitu saja karena memiliki pikiran panjang apa dampak dari informasi yang kita bagikan ini,” ungkapnya pada acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/8/2021).
Dalam berjejaring dengan warga net lain hindari kebiasaan unfollow, unfriend, block untuk menghindari echo chamber dan filter bubble. Ketika kita tidak ingin ada pendapat lain dari media sosial kita, yang terjadi setiap saat kita akan disuguhkan dengan satu pendapat mengenai hal itu. Akibatnya, pikiran kita tidak terbuka dan enggan menerima masukan dari yang lain. Jika sudah seperti ini hoaks akan mudah menyerang.
Nilai pancasila lainnya ialah berkolaborasi dalam kampanye literasi digital. Gotong royong sama-sama membangun dunia digital yang ramah dan aman bagi semua warga digital.
“Hal lain yang harus dilakukan di ruang digital melawan umpatan dengan pujian, pandai membaca situasi saat berkomentar agar tidak malah menimbulkan hal yang sensitif,” jelasnya.
Berbicara jelas agar tidak ambigu, minimal kita menggunakan tanda petik untuk menegaskan kata itu bukan arti sebenarnya. Sopan santun selalu dilakukan seperti memberi salam saat memulai dan mengakhiri percakapan. Salam ini bisa formal atau tidak dan untuk semua usia.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/8/2021) juga menghadirkan pembicara Arya Shani Pradana (Founder Tekape Workspace, Gunawan Lamri (CEO PT. Kuliner Anak Indonesia), Bowo Suhardjo (Konsultan Keuangan), dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.