Berperilaku di dunia online seperti kita berperilaku di dunia nyata, bagaimana mengikuti aturan, horman kepada yang lebih tua, saling menghargai sesama. Bahkan, di dunia digital harus lebih baik karena semua yang kita lakukan terekam melahirkan sebuah jejak yang ada fisik dapat dilihat.
Jejak digital merupakan apapun yang kita tinggalkan di dunia online baik postingan tulisan, foto, video, komentar hingga like yang kita lakukan di dunia digital. Jejak digital ini bisa baik atau buruk tergantung perilaku kita, kita dapat diterima atau tidak oleh perusahaan tempat kita melamar pekerjaan jejak digital bisa menjadi salah satu penyebab itu.
Benito Georgio, entertainer dan pemilik event organizer merasakan itu bagaimana dalam pekerjaannya sehari-hari yang berkutat dengan banyak. Media sosial Benito kerap menjadi salah satu referensi, dia mengelola Instagram dengan sangat baik tidak heran 12 ribu pengikut dimiliki. Menurutnya sangat penting menjaga jejak digital, paling tidak menurutnya ada tiga alasan yakni reputasi, pencurian data pribadi atau phishing dan paparan digital.
“Reputasi ialah bagaimana saya mem-branding diri saya dengan tujuan agar mereka mem-follow saya, membuat persepsi mereka baik dan tentu dengan tujuan pekerjaan. Bagaimana saya dapat kesempatan untuk diajak kerjasama oleh mereka dan pekerjaan lain. Ini ujung tombak, karena di media sosial kita memang benar-benar di-judge by cover apa yang ditampilkan itulah jati diri kita,” ungkapnya saat menjadi Key Opinion Leader untuk webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (23/8/2021).
Pencurian data pribadi ini akibat ulah diri sendiri yang terlalu mengumbar data diri, tidak ada yang pernah tahu kalau bisa jadi ada orang yang sedang mem-profiling diri kita. Mereka merunutkan mulai tanggal lahir, alamat rumah, kantor hingga nama ibu kandung. Jika sudah memiliki data pribadi yang sangat penting mereka dapat menggunakan untuk menduplikasi diri kita, menggunakan data kita untuk pinjaman online atau menebak password akun media sosial kita. Terakhir paparan digital yang membuat Benito menjaga jejak dirinya di media sosial.
“Sadar tidak sadar ketika kita bermedia sosial, e-commerce, forum itu sebenarnya kita sedang memaparkan exposure diri kita. Banyak orang yang menggunakan foto kita untuk tidak baik. Bijak kapan saja kita membagikan foto atau video pribadi,” jelasnya.
Kalau ingin daftar forum, kalau forum itu tidak perlu mencantumkan nama lengkap hanya nama saraman atau nama online saja. Kecuali kita mendaftar di aplikasi yang resmi seperti linked in itu semua harus asli dan lengkap, kalau forum lain sebaiknya memang tidak perlu semua diberikan. Seperti yang dilakukan Benito, di biografi Instagram dia hanya mencantumkan Instagram unit usahanya, mulai dari beberapa event organizer dan link tree yang menautkan kontak namun bukan kontak nomor telepon tapi hanya email. Begitu juga untuk feed atau postingan diInstagram hanya berisi foto-fotonya di berbagai tempat jarang dia menampilkan keluarga untuk menjaga privasi mereka dan jarang juga untuk tag foto secara langsung.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara Littani Watimena (Brand & Communication Strategist), Virginia Aurelia (founder divetolive.id), Ismail Tajiri (Ketua RTIK Kabupaten Sukabumi), dan Yoseph Hendrik (Dosen IT Sekolah Tinggi Tarakanita).