Masyarakat yang mengikuti perubahan dapat terus berkembang berpartisipasi membangun relasi sosial di platform digital. Mereka akan menggunakan media sosial dan email berbagi pesan yang bermanfaat, minimal tidak merugikan orang lain dan tentu diri sendiri. Karena internet juga dapat digunakan untuk menghibur, seperti mengdengarkan musik, menonton film, membaca cerita lucu jadi tidak harus selalu serius.
Dalam berinteraksi pun demikian, Esa Firmansyah, Direktur Pusat Informasi STMIK Sumedang menyatakan, saling melempar guyonan tidak masalah ketimbang melempar cacian. Tentu di internet sangat bisa dilakukan untuk belajar mencari informasi mendidik, segala ilmu kini dapat dengan mudah dicari.
“Pastikan saat berpartisipasi membangun relasi sosial tidak membahas soal SARA karena itu merupakan isu yang sensitif, terlebih terhadap orang yang baru dikenal. Selain itu kata tidak menggunaan candaan yang berbau sexisme atau malah cenderung vulgar. Sering kita jumpai orang ingin terlihat lucu menggunakan candaan yang malah terkesan porno, tidak semua orang senang dengan lelucon yang seperti itu,” ungkapnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (23/8/2021).
Media sosial digunakaan untuk berbagi foto dan video yang inspiratif, sebagai manusia harus yang menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lain, hal manfaat terkecil yang dapat dilakukan ialah dengan membagikan konten yang dapat memberi inspirasi bagi warga digital lain.
Saat sedang membagikan konten, gunakan caption yang baik, gunakan hashtag untuk menautkan informasi spesifik berkaitan dengan netiket. Untuk berkolaborasi atau berpartisipasi kitajuga harus mengikuti akun-akun orang yang ingin kita ajak bersama.
“Pastikan mereka ialah orang-orang yang membawa dampak positif untuk kehidupan di dunia digital maupun di luar jaringan. Tidak lupa membangun kedekatan dengan memberi like dan komentar terhadapa konten yang positif dan inspiratif,” jelas relawan TIK Sumedang ini.
Jangan sampai ada konten hoaks Anda sukai, ini bahaya. Dimulai dari like untuk membangun kedekatan itu, apa yang sering like, akun mereka akan selalu muncul di beranda, maka cari konten yang bermanfaat tidak asal sembarang memberi love atau jempol Anda. Berkomentarlah sesuai dengan etika, tidak mengkritik secara personal fokus pada karya yang dihasilkan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara Stefany Anggriani (Beauty & Makeup Influencer), Stelita Marsha (Staf Ahli Kemendikbudristek), Aidil Wicaksono (entrepreneur, podcaster), dan Yumna Aisyah sebagai Key Opinion Leader.