Kunci untuk bisa berkembang adalah beradaptasi dan berinovasi. Hal tersebut dikatakan seorang Makeup Beauty Influencer bernama Stefany Anggriani dalam webinar bersama KemenKominfo. Ia mengatakan, hal itu juga perlu diterapkan di masa pandemi seperti sekarang ini.
Masa pandemi berdampak di berbagai bidang, seperti ekonomi, kesehatan fisik, kesehatan mental, dan sebagainya. Misalnya, pada sektor ekonomi terdapat industri yang gulung tikar dan berkembang. Banyak perubahan juga yang terjadi selama pandemi.
“Inovasi lewat dunia digital membuat kita tetap bisa terkoneksi. Dalam dunia bisnis, inovasi digital membuat kita tetap terhubung ke pelanggan dan calon pelanggan,” ujar Stefany dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (23/8/2021).
Menurut Stefany, di masa ini menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk go digital. Alasannya, karena banyak pengguna internet di Indonesia dan setiap tahunnya selalu meningkat. Aktivitas masyarakat juga saat ini banyak dilakukan dengan menggunakan internet. Dengan go digital kita bisa menjangkau orang-orang yang domisilinya berbeda dengan kita.
Dalam dunia digital kita bisa menjual baik produk atau jasa. Sebelum menjual produk terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan. Pertama, passion kita terhadao sesuatu. Kedua, research untuk melihat kebutuhan pasar dan mempelajarinya, Ketiga, konsisten dengan latihan dan fokus pada tujuan kita dalam memulai berbisnis. Keempat, membangun brand melalui media sosial yang paling dipahami dan pastikan produk yang dijual itu menarik.
Bagi yang sudah memiliki usaha. Stefany mengatakan kita tetap bisa menjual produk di era digital dengan memanfaatkan platform atau e-commerce yang ada. Kehadiran aplikasi semacam itu menambah daya tarik. UMKM juga bisa memanfaatkan paid promote untuk mempromosikan produknya melalui akun media sosial yang terkenal.
“Produk apapun yang kita jual wajib untuk memaksimalkan sosial media. Karena itu, manfaatkan feed yang rapi dan aktif berkonten. Gunakan media tersebut untuk bersosialisasi dengan followers dan menerima feedback,” tuturnya.
Selain itu, kita juga bisa mencantumkan hashtag pada setiap postingan, mencantumkan testimoni dari customer, menggunakan iklan serta meng-endorse influencer.
Tidak hanya produk, era digital juga bisa digunakan untuk menjual jasa. Contohnya pada jasa ojek pangkalan sebagian beralih menjadi ojek online. Kemudian, dalam penjualan jasa kita juga perlu memperhatikan perkembangan zaman mengenai apa yang sedang tren untuk mengetahui platform apa yang sering digunakan. Menurut Stefany, penyedia jasa juga wajib memiliki sosial media. Tujuannya untuk menunjukkan hasil pekerjaan kita dan menarik pelanggan baru.
Kondisi bisa terus berubah, akan tetapi Stefany mengatakan bahwa kita tetap bisa mengubah cara berpikir untuk terus bergerak dan keluar dari zona nyaman yang telah ada.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi.
Webinar juga menghadirkan pembicara Didin Miftahudin (Founder Gmath Pro Indonesia), Bambang Iman Santoso (CEO NEuronesia Learning Center), Diondy Kusuma (Owner Diana Bakery), dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.