Sopan meskipun dalam dunia maya dapat diartikan kesopanan dunia online baik itu dalam mem-posting sesuatu, berinteraksi sesama netizen hingga aktivitas praktis seperti jual beli online. Berkomunikasi di dunia digital dipastikan paling sering digunakan saat sedang mengakses media sosial. Oleh karena itu penting bagi warga digital untuk mengetahui tipe media sosial yang mereka gunakan.
Wanta Heryana, relawan TIK Indonesia menjelaskan, media sosial itu ada yang lebih interaktif seperti media sosial yang sering digunakan untuk berjejaring dan yang lebih personal atau yang lebih sering digunakan untuk chatting atau mengobrol secara pribadi.
Misalnya di Instagram, Facebook itu interaktif lebih besar jangkauannya, kita berbicara dengan banyak orang di satu platform. Maka cara berkomunikasinya pun berbeda, interaktif untuk menjangkau banyak orang. Mulai dari bahasa yang mudah dicerna hingga bukan sesuatu yang pribadi karena akan dibaca banyak orang.
Satu hal, kesopanan dalam media sosial personal tidak diperkenankan membagikan obrolan secara pribadi ke khalayak luas dalam bentuk diceritakan ulang atau tangkapan layar. Wanta mengingatkan, terlebih membagikan tangkapan layar pesan di grup WhatsApp karena dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi orang di luar grup yang melihatnya.
“Kesopanan di dunia digital juga ada kaitannya bagaimana kita mengelola informasi yang ada di media sosial. Maka kita perlu mencegah adanya berita bohong atau hoaks dengan cara selalu mewaspadai dengan kehadiran informasi yang mengejutkan lalu kita harus cek alamat situs. Apa informasi yang datang itu berasal dari situs-situs yang tidak terpercaya,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (30/8/2021).
Selanjutnya yang harus kita lakukan dalam mencegah adanya berita bohong adalah dengan mengecek kebenaran berita atau kalau di media sosial itu ada foto dan ada captionnya. Kita harus mengecek dengan mengetikan isu tersebut di Google.
“Apakah itu memang ada di media-media mainstream atau media media ternama. Apapun beritanya apapun informasi jika benar terjadi dan sedang berkembang pasti ada di dalam berita, kalau tidak ada berarti itu dipastikan hoaks,” terangnya
Jadi pastikan kita selalu bijak dalam berbagi sesuatu hal, kita harus baca dulu informasi atau berita yang kita dapatkan. Kemudian kita dapat menentukan apakah ini layak atau tidak untuk dibagikan ulang.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (30/8/2021) juga menghadirkan pembicara Oktavian Jasmin (F&B Business Owner), Stelita Marsha (Staf Ahli Kemendikbudristek), Diana Balienda (digital trainer dan pengusaha kuliner), dan Inayah Chairunnisa sebagai Key Opinion Leader.