Info Bisnis id
No Result
View All Result
Monday, September 15, 2025
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
Subscribe
Info Bisnis id
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
No Result
View All Result
Info Bisnis id
No Result
View All Result
Home News

Membangun Kesadaran Berbahasa dan Hukum di Media Sosial

by Hermawan
September 4, 2021
0
Membangun Kesadaran Berbahasa dan Hukum di Media Sosial
157
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai warga negara Indonesia, kita sepatutnya sadar harus berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Indonesia sendiri memiliki sejarah tersendiri jauh sebelum Indonesia merdeka.

Aef Saefullah seorang penyuluh bahasa di Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menceritakan di dalam teks Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 8 Oktober 1928 bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa persatuan. Bulatan semangat ini sebelum hadirnya negara Indonesia selain itu ada kemauan bersama dan juga demi menghindari perseteruan dengan bahasa yang sengaja diciptakan ini.

“Jadi bahasa Indonesia ini bertujuan sebagai sarana perhubungan sosial untuk hidup damai dalam hal hubungan sosial. Terlebih dapat digunakan khususnya di era digital sekarang ini. Bibit-bibit kekerasan verbal, seperti yang kemarin ramai di perbincangkan di Twitter perundungan verbal terjadi di perkantoran resmi komisi penyiaran. Kekerasan verbal yang terjadi di media sosial juga berpotensi memunculkan konflik sosial bisa saja bisa sampai menjadi sebuah tawuran,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kabupaten Karawang, Jawa Barat Jumat (3/9/2021).

Konflik atau tawuran bukanlah sebuah solusi mengatasi masalah karena kita ketahui bersama tradisi, bagaimana dialog mediasi dan juga negosiasi yang sebenarnya harus dilakukan. Dengan segala kekhawatiran, segala macam bentuk konflik akan membangun budaya, membangun peradaban yang sangat tidak baik.

Jika lebih banyak konflik-konflik di dalam, kita harus sadar akan persaudaraan dan rasa percaya. Apakah kita akan kembali seperti dahulu menurut saja pada apa yang disampaikan oleh mereka yang berpengaruh? Inilah yang selanjutnya banyak menimbulkan istilah seperti pamali, mitos-mitos, takhayul, legenda dari sana kita harus berpikir akan ada kejanggalan yang tidak dapat dipercaya.

“Kebiasaan-kebiasaan ini kalau kita melihat sebuah unggahan atau informasi itu bahkan ocehan pribadi dari orang-orang di media sosial jangan lantas kita abaikan khawatirnya lama-kelamaan akan dianggap suatu kebiasaan. Bagaimana jika hal itu adalah sebuah tindakan perundungan, pencemaran nama baik atau penghinaan atau makian yang lainnya? Khawatirnya menjadi sebuah budaya menjadi sebuah kebiasaan yang yang dianggap biasa saja,” jelasnya.

Kebiasaan itu harus kita pantau dengan adanya berita atau kasus yang ramai diperbincangkan yang sedang trending kita jangan terburu-buru menanggapi dan menyebarkannya secara sembrono. Jadi harus dipikirkan baik-baik, pahami dengan jeli dan harus menaruh rasa curiga apalagi pada berita yang terdengar begitu wow mengejutkan.

Aef mengingatkan, kita harus berfilsafat apapun yang terjadi di dunia ini saat ini atau menelaah mencari tahu mempelajari suatu kejadian dengan informasi yang muncul di media sosial. Dengan cara harus cari sumber lain, bila perlu datang langsung ke lapangan walaupun sangat tidak mungkin dilakukan pada zaman sekarang pada manusia instan yang hanya ingin disuapi.

“Perlu kehati-hatian, kita memasuki era fakta-fakta bersaing dengan hoaks untuk dipercaya. Masyarakat zaman sekarang lebih senang mencari pembenaran ketimbang kebenaran. Kesadaran penuh sehingga mencapai teori yang logis kita akan menumbuhkan mana yang fakta mana yang bohongan,” tuturnya.

Aef mengaku kini dia terkejut, saat kini bekerja di bidang bahasa, kuliah di jurusan bahasa tidak akan menyangka kalau harus berurusan dengan hukum-hukum. Dia mengira hidupnya tidak jauh dari KBBI dan kamus bahasa lainnya. Kesibukannya bukan hanya membuat jurnal atau opini di media massa atau penyunting buku kini seorang ahli bahasa itu dibutuhkan untuk membantu mengungkap sebuah tindak pidana di dalam persidangan karena berhubungan dengan bahasa kasar di media sosial, pencemaran nama baik dan kabar hoaks. Dia berpesan, gaungkan tuturan dan konten-konten positif agar konten negatif itu bisa tertutup, dimulai dari kita harus benar-benar sadar cara berbahasa kita.

Webinar juga menghadirkan pembicara Idul Futra (Digital Marketing Specialist), Soni Mongan (Kreator Konten), Santia (pebisnis online) dan dr.wafika Andira sebagai Key Opinion Leader.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Almarhum Ciputra Dinilai Sebagai Maestro Properti Indonesia

Kisah Sukses Pengusaha Indonesia: Dari Nol Hingga Menjadi Miliuner. Mulai Ciputra Hingga William Tanuwijaya

September 18, 2023
Apa itu Netiket ?

Dampak Tidak Beretika di Media Digital

July 28, 2021
Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

August 27, 2021
Bangun Masyarakat Digital yang Beradab

Perubahan Perilaku Masyarakat Era Digital

October 31, 2021
Polytama Raih Penghargaan Green dan Sustainable Companies 2025 dengan Predikat Excellent dari Majalah SWA

Polytama Raih Penghargaan Green dan Sustainable Companies 2025 dengan Predikat Excellent dari Majalah SWA

0
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

0
Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

0
Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

0
Polytama Raih Penghargaan Green dan Sustainable Companies 2025 dengan Predikat Excellent dari Majalah SWA

Polytama Raih Penghargaan Green dan Sustainable Companies 2025 dengan Predikat Excellent dari Majalah SWA

September 12, 2025
Duh! Emiten Ini Pailit, Mayoritas Sahamnya Dimiliki Ritel

nak Usaha MDKA Siap Himpun Hingga Rp4,88 Triliun Lewat Go Public

September 10, 2025
BNI Terapkan Protokol Kesehatan

BNI Pastikan Program Koperasi Merah Putih Tak Ganggu Kualitas Kredit

September 10, 2025
Cerita Agen BRILink yang Kantongi Omzet Capai Rp2 M/Bulan

BRI Genjot Pemberdayaan UMKM, Agen BRILink Tembus 1,2 Juta

September 10, 2025

Recent News

Polytama Raih Penghargaan Green dan Sustainable Companies 2025 dengan Predikat Excellent dari Majalah SWA

Polytama Raih Penghargaan Green dan Sustainable Companies 2025 dengan Predikat Excellent dari Majalah SWA

September 12, 2025
Duh! Emiten Ini Pailit, Mayoritas Sahamnya Dimiliki Ritel

nak Usaha MDKA Siap Himpun Hingga Rp4,88 Triliun Lewat Go Public

September 10, 2025

Categories

  • Agrobisnis
  • Asuransi
  • Bisnis
  • CEO
  • CSR
  • Foto
  • Investasi
  • lifestyle
  • Migas
  • News
  • Opini
  • otomotif
  • Perbankan
  • persona
  • Rubrik
  • teknologi
  • tips
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wawancara
  • Wirausaha

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Tokoh
  • Wawancara
  • Asuransi
Info Bisnis id

Referensi utama seputar bisnis terkini

© 2019 infobisnis.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Investasi
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Tips
  • Persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi

© 2019 infobisnis.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In