Teknologi yang digunakan dalam setiap lini kehidupan masyarakat, menghasilkan budaya digital. Namun sebagai warga negara Indonesia, budaya digital ini harus selalu beriringan dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia.
Indira Salsabila Ayuwibowo seorang public speaker dan pebisnis online ini berpendapat, hendaknya setiap masyarakat digital memiliki pengetahuan dasar dalam membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila. Seseorang secara kognitif mampu memilah informasi, jika menemukan informasi yang tidak sesuai dengan Pancasila, dia tidak akan membagikan kepada siapapun dan peduli untuk melaporkannya.
“Pengetahuan dasar juga harus dimiliki sebagai skill untuk tahu pentingnya multikultualisme dan kebhinekaaan agar dapat memahami cara melestarikan bahasa daerah, seni dan budaya dalam ruang digital,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Jumat (10/9/2021).
Selain itu, dalam budaya digital adanya pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk lokal serta hak kekayaan intelektual. Memahami hak atas akses kebebasan berekspresi dan hak atas kekayaan intelektual di dunia digital. Memang penting sebagai masyarakat yang cakap digital memaknai adanya wawasan kebangsaan.
Jika tidak paham nilai pancasila banyak sekali dampak negatifnya, Indira menyebut seseorang menjadi tidak mampu memahami batasan dalam berekspresi, ujaran kebencian yang berujung perundungan siber dan pencemaran nama baik yang mengarah pada segresi digital.
Jadi memang begitu penting nilai Pancasila, dan sudah seharusnya masyarakat Indonesia bangga menjadi masyarakat Indonesia. Pancasila lengkap mengandung nilai luhur di setiap silanya.
“Seperti cinta kasih, saling mengormati, memperlakukan oranglain dengan adil dan manusiawi di ruang digital. Tidak membeda-bedakan orang,” jelasnya.
Mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan kelompok, demokratis, bebas berpendapat berekspresi namun tetap mengikuti aturannya. Jangan lupakan ciri khas masyarakat Indonesia yakni gotong royong membangun ruang digital bagi setiap pengguna.
Webinar juga menghadirkan pembicara Indira Salsabila Ayuwibowo (Public speaker dan online enterpreneur), Andro Hartanto (co-founder Iojin), Richard Paulana (COO TMP Event), Geri Sugiran (RTIK Jawa Barat), dan Ida Rhynjsburger sebagai Key Opinion Leader.