Jika berbicara mengenai etika, dapat ditarik garis lurus yang jauh sekali yakni melihat peradaban di dunia. Ada empat lapisan di dalam peradaban yang sudah mengatur soal etika, menurut para sejarawan dari peradaban peradaban yang pernah ada. Baik peradaban Barat, Tiongkok maupun peradaban Islam.
Mi’raj Dodi Kurniawan Penulis dan Penggiat Literasi mengungkapkan, pertama lapisan visi spiritual. Spiritual menjadi utama bukan visi material atau fisik tapi yang sifatnya nilai-nilai yang aktual dalam bentuk fisik. Internet, komputer, dan sebagainya Itu termasuk ke dalam peradaban material.
“Jadi peradaban itu dibangun dari sisi spiritual dulu yang paling dalam. Bagaimana seseorang menjalankan hidup ini atas dasar kepercayaan terhadap Tuhan, sehingga dia menjalani semua dengan dasar ini,” jelasnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (29/9/2021).
Lapisan kedua setelah spiritual yaitu etika yaitu ilmu tentang baik atau buruk, manfaat atau tidak manfaat, hak dan kewajiban dalam bertindak. Ketika mengajarkan bagaimana manusia itu dapar mengerti dan menjalankan hal-hal yang benar, baik dan bermanfaat. Lalu bagaimana manusia itu bisa menjalankan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
Lapisan ketiga yaitu estetika atau keindahan bagaimana melihat segala sesuatu dari segi luarnya atau yang indah dipandang, nyaman didengar dan sebagainya. Lapisan keempat adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Digital ini adalah salah satu bentuk teknologi dari barat sebenarnya berasal dari revolusi industri 1.0 sekarang sudah revolusi industri 4.0. Ke depannya ada rancangan konsep society 5.0, teknologi yang lebih ramah kepada manusia atau kepada para penggunanya.
Walaupun dari barat dan berpengaruh kepada kita yang berada di belahan dunia timur. “Tetapi kalau kita memiliki visi spiritual yang benar-benar kuat dan indah, meskipun tidak diakui oleh masyarakat Barat. Bisa saja bersifat universal berlaku di sana tetapi bentuknya yang berbeda. Hal itu tidak akan berpengaruh melunturkan budaya kita kalau kita menyadari karakter budaya kita sendiri yang benar-benar baik dan sesuai dengan kita,” jelasnya.
Jadi etika digital ini bagaimana tentang menggunakan memanfaatkan era digitalisasi untuk kebenaran dan kebaikan. Beretika ini sudah ada sejak dahulu saat mulainya peradaban manusia, jadi etika bukan sebuah cara hidup baru.
Webinar juga menghadirkan pembicara Rabindra Soewardana (Director Radio Oz Bali), Diana Nafiah (COO Halo Bayi), Ricco Antonius (founder Patris Official Store), dan Sari Hutagalung sebagai Key Opinion Leader.