Tinggal di negara demokrasi membuat kita terbiasa bebas menyuarakan pendapat, opini, saran, kritik dan apapun sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Begitu juga saat di dunia digital semua warga digital juga memiliki hak untuk bebas berpendapat. Namun, tetap sama seperti saat di dunia nyata saat berekspresi untuk menyalurkan pendapat kita harus ada etika yang mendampingi. Tidak bisa asal semaunya dalam berpendapat.
Indira Wibowo, yang berprofesi sebagai seorang Public Speaker memberikan cara-cara jitu dalam menyuarakan pendapat di ruang digital. Hindari opini provokatif jangan sampai opini yang kita katakan, menudingkan jari ke seseorang atau golongan tertentu. Apalagi kita belum tahu kebenarannya. Khawatir nanti dilaporkan ke arah pencemaran nama baik.
“Sebelum menyampaikan apapun kita harus mengetahui isu secara detail. Kita tidak boleh baca berita secara setengah-setengah harus dibaca secara utuh, cari sumber yang terpercaya sehingga opini yang kita sampaikan bisa jelas dan juga terarah. Cari data akurat, dengan data orang akan lebih menghargai pendapat kita,” jelasnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).
Ketika menyuarakan pendapat juga pikirkan kembali pendapat kita walaupun pendapat yang kita sampaikan itu benar sesuai fakta. Perlu tidak kita sampaikan ini karena ruang digital sama seperti dunia nyata, kita tidak hanya sendiri. Banyak orang di sana, banyak hati yang harus dijaga.
“Apa yang kita sampaikan jangan sampai menyinggung perasaan orang lain, membuat orang lain kecewa, sakit hati yang akibatnya ke arah segregasi sosial di ruang digital atau perpecahan,” tambahnya.
Tentu, kita tidak ingin terjadi seperti itu, maka pikirkan jika kita ada di posisi orang lain, seperti apa rasanya. Kesopanan dalam berujar juga sangat penting. Sebagai bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, nilai-nilai dasar kita ada dua, wawasan kebangsaan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika ini jangan dilupain walaupun kita di dunia digital. Kita juga harus selalu berpedoman pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia harus selalu sopan dan juga santun.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Ronal Tuhatu (Psikolog), Rabindra Soewardana (Direktur Radio Oz Bali), Defira Novianti Crisandy (Ketua RTIK Kota Sukabumi), dan Benito sebagai Key Opinion Leader.