Saat ini anak senang sekali bermain gadget. Tidak jarang kita melihat anak atau bahkan adik kita kepalanya selalu menunduk ke arah gadget untuk bermain game, menonton video di YouTube, dan sebagainya. Terlebih di masa pandemi ketika aktivitas fisik banyak berkurang dan beralih ke digital.
Hal ini menjadi sebuah tantangna baru bagi orang tua di era digital. Di antaranya, kemudahan akses internet, bebas terkoneksi, orang tua gagap teknologi, risiko berinternet, dan dunia user generated content.
“Kehidupan anak di masa kini tidak bisa lepas dari media sosial. Kebanyakan anak-anak bersosialisasi di medsos. Bahkan saat ini anak-anak senang mengadakan zoom party untuk bertemu dengan teman-temannya secara virtual,” ungkap Ginna Desiana, Creator Game Board Dolanan Yuk dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (16/10/2021).
Sebagai orang tua, kita harus mampu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk berselancar di internet. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi waktu anak untuk bermedia sosial atau menggunakan internet. Tidak mengizinkan anak di bawah umur untuk menggunakan media sosial. Untuk anak yang sudah boleh menggunakan medsos, orang tua perlu memastikan bahwa pengaturan akunnya bersifat privat.
Kemudian, jelaskan aturan saat bermedia sosial pada anak. Bicarakan terkait dampak-dampak dari media sosial, konten yang boleh diunggah dan tidak, cara menjaga jejak digital, hingga mewaspadai untuk tidak berkontak dengan orang yang tidak dikenal.
“Internet yang aman bagi anak ialah yang membuat orang tua nyaman. Internet aman mampu memberikan manfaat yang positif terhadap perkembangan anak,” jelas Ginna.
Orang tua dan anak bisa menjaga komunikasi agar bisa mendiskusikan bagaimana internet yang aman. Selain itu, orang tua memasang aplikasi parental control untuk mengawasi aktivitas anak di ruang digital. Secara rutin, orang tua bisa meluangkan waktu untuk mengecek history atau riwayat pencarian anak.
Di samping itu, untuk menjaga anak orang tua perlu menyadari terkait hal-hal di media sosial seperti konsumsi konten, menjaga identitas anak, serta interaksi anak di media sosial.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Evan Samuel Hizkia Kano (Digital Marketing Strategist), Andro Hartanto (Co-Founder IOJIN), Frendy Winardi (Founder Royale Rejuvia Aesthetic Clinic), dan Isnaini Arsyad sebagai Key Opinion Leader.